Karawang, (Antara Megapolitan) - Pertigaan Pasar Kosambi menjadi pemicu terjadinya kemacetan di Jalan Arteri Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada arus balik H+6 lebaran.

Berdasarkan pantauan dan penelusuran Antara, Kamis di sepanjang jalan arteri Karawang, arus lalu lintas dari arah Cikampek menuju arah Jakarta, di sepanjang jalan itu ramai lancar.

Tetapi terjadi kepadatan hingga mengakibatkan kemacetan cukup panjang menjelang pertigaan pasar Kosambi. Akibat kemacetan itu, pemudik bermotor dan kendaraan pribadi serta angkot "berebut" melewati bahu jalan yang berkerikil.

Sejak beberapa hari terakhir hingga kini, jalan arteri Karawang sendiri menjadi pilihan pemudik yang akan balik ke Jakarta, untuk menghindari kemacetan jalan Tol Jakarta-Cikampek. Termasuk bus, cukup banyak yang melintasi jalan arteri Karawang.

Atas kondisi itu, saat arus lalu lintas dari arah Cikampek menuju Jakarta tersendat, langsung terjadi terjadi kepadatan arus sampai akhirnya terjadi kemacetan yang cukup panjang.

Kemacetan di jalan arteri Karawang tersebut tidak hanya terjadi akibat pertemuan arus di pertigaan pasar Kosambi. Tetapi juga karena tingginya aktivitas di sekitar pasar Kosambi. Diperparah lagi dengan angkot yang mengetem di sekitar Kosambi.

Sementara itu, pada H+6 lebaran, arus balik lebaran masih cukup terasa. Pemudik bermotor yang menuju Jakarta dan sekitarnya masih mengalir di sepanjang jalan arteri Karawang.

Termasuk kendaraan roda empat pemudik yang akan balik ke Jakarta, masih banyak yang melintasi jalan arteri Karawang hingga memasuki perbatasan Karawang-Bekasi.

Kapolres Karawang AKBP Daddy Hartadi mengatakan, padatnya arus lalu lintas di jalan Tol Jakarta-Cikampek pada arus balik lebaran cukup mempengaruhi arus lalu lintas di jalan arteri Karawang.

"Jalan arteri Karawang menjadi padat, karena memang dilakukan pengalihan arus dengan mengarahkan pengendara melintasi jalan arteri Karawang, jika di jalan Tol Jakarta-Cikampek padat," katanya, saat dihubungi di Karawang.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015