Permintaan benih ikan nila oleh pembudidaya di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami penurunan akibat rendahnya curah hujan di daerah itu.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Benih Ikan (BBI) Dinas Perikanan Kabupaten Bangka, Sujono di Sungailiat, Jumat mengatakan, penurunan jumlah benih ikan nila yang selama ini banyak diminati petani lebih dipengaruhi dengan kondisi cuaca yang relatif panas.

"Dalam kondisi normal atau curah hujan stabil, permintaan benih ikan nila mampu mencapai 20.000 ekor sementara saat ini hanya lebih kurang 15.000 ekor," katanya.

Rendahnya permintaan juga terjadi untuk jenis benih ikan lainnya sepertiikan  lele, ikan emas sedangkan benih ikan gurami masih dalam proses pemijahan.

"Pembudidaya ikan air tawar sebagian besar masih mengandalkan ketersediaan air dari curah hujan karena belum tersedianya saluran irigasi permanen," katanya.

Selain di balai benih kata dia, petani tambak biasanya mendapatkan benih ikan di unit pembenihan rakyat (UPR) dibawah binaan pemerintah daerah yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan.

"Biasa kalau ada petani yang membutuhkan benih sementara tidak tersedia di BBI, kami sarankan untuk membeli di UPR yang tersedia stok benih sesuai permintaan petani tambak," katanya.

Sujono berkeyakinan permintaan kebutuhan benih ikan air tawar akan kembali normal kembali pada saat curah hujan stambil karena sebagian petani sudaha ada yang memesan benih ikan.

"Saya optimis permintaan kebutuhan benik ikan baik jenis ikan nila, lele dan jenis lainnya akan kembali normal seperti semula," jelasnya.

Pewarta: Kasmono

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021