Bogor, (Antara Megapolitan) - Sejumlah tempat penggilingan di kios daging Jalan MA Salmun, Pasar Anyar, Kota Bogor, Jawa Barat, menjalankan usaha tanpa memperhatikan kebersihan tempat kerja dan higienitas dari produk daging giling yang dihasilkan.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Mangahit Sinaga menyebutkan, perlu dilakukan pembinaan terhadap para pengusaha penggilingan daging agar lebih memperhatikan kebersihan tempat usaha serta higienitas pengolahan daging gilingnya.

"Perlu dilakukan pembinaan, temuan ini akan kita sampaikan ke Bidang Perindustrian sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam pembinaan sektor usaha," kata Sinaga, di Bogor, Jumat.

Terdapat lebih dari lima tempat penggilingan daging di kios Jalan MA Salmun Pasar Anyar tersebut. Kelimanya menerapkan cara kerja penggilingan sapi yang tidak higienis. Lokasi penggilingan juga terkesan kurang bersih.

Tempat penggilingan daging di pasar tersebut pekerjanya bekerja secara tradisional tanpa dilengkapi sarung tangan, masker, penutup kepala maupun celemek. Salah satu tempat penggilingan milik Ibu Yayuk, seorang pekerja mengaduk begitu saya daging-daging mentah yang telah halus dari mesin penggilingan ke wadah pengadukan tanpa menggunakan sarung tangan.

Sebelumnya, pekerja itu memasukkan daging mentah yang masih terbungkus di dalam plastik ke dalam mesin penggiling. Daging-daging yang tergiling lalu dimasukkan ke dalam wadah besar di bagian atas mesin. Alat pemudah seperti mixer berfungsi sebagai tempat mengadung daging giling dengan campuran tepung serta gula.

Dengan santainya, pekerja tersebut membuka plastik yang membungkus daging-daging mentah tersebut, lalu plastik sampah itu dibuang begitu saja di depannya. Tanpak seperti tumpukan sampah plastik menumpuk di sisi depan dan kanan kirim sekitar mesin.

Begitu lihainya, pekerja itu mengadu-ngaduk olahan daging giling yang dicapur tepung dengan tangannya. Hampir separuh tangannya masuk ke dalam adonan, bahkan ketika adonas jadi, petugas memiliki tenik khusus untuk memudahkannya masuk kedalam kantong plastik.

Hanya dengan menggunakan tangan dibantu dengan putaran mesin pada wadah mixer tersebut daging-daging tersebut bergerak seperti ombak mengarah ke kantong plastik. Gerakan itu membuat separoh tangan pekerja menyentuh seluruh adona, setelah selesai, pekerja dengan santainya, pekerja itu menyapu lengan tangannya yang dipenuhi adonan gilingan daging.

Melihat proses penggilingan sapi yang kurang memperhatikan standar kebersihan tersebut, Sinaga memberikan arahan kepada Ibu Yayuk selaku pemiliki usaha penggilingan. Dia meminta pemiliknya untuk memperhatikan kebersihan tempat penggilingan dan mengharuskan karyawannya bekerja menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan, masker, dan penutup kepala.

Kepada petugas, Ibu Yayuk beralasan sulit menggunakan sarung tangan, karena pekerja penggiling daging belum terbiasa. Menurutnya, penggunaan sarung tangan justru menghambat proses pengerjaan penggilingan daging.

"Susah atuh pak kalau pakai sarung tangan, tidak terbiasa. Itu juga sudah terbiasa pakai tangan selama ini tidak apa-apa, tidak ada konsumen yang mengeluh," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015