Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan ditutup menguat tipis, seiring optimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi Amerika Serikat.

Rupiah ditutup menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14.445 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.450 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat, mengatakan, dolar AS menguat seiring dengan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam yang mencapai 6,4 persen pada kuartal I 2021.

Baca juga: Emas turun lagi 5,6 dolar tertekan kenaikan imbal hasil obligasi AS

"Investor juga terus memantau kemajuan rencana stimulus 1,8 triliun dolar yang diusulkan oleh Presiden AS Joe Biden awal pekan ini," ujar Ibrahim.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang lainnya saat ini berada di posisi 90,8, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,61.

Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kini berada di level 1,649 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,640 persen.

Baca juga: Indonesia menerima 6,48 juta vaksin COVID-19 Sinovac dan Sinopharm

Terkait COVID-19, jumlah kasus global saat ini telah melampaui angka 150 juta kasus positif pada 30 April, menurut data Universitas Johns Hopkins.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.430 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.429 per dolar AS hingga Rp14.473 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat menjadi Rp14.453 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.468 per dolar AS.

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021