Anggota Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi akan mendorong Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar Gunung Sanggabuana yang berlokasi di wilayah Kabupaten Karawang, Jabar, dijadikan sebagai kawasan hutan lindung.
"Kami akan berkoordinasi dengan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) serta Pemkab Karawang agar Gunung Sanggabuana dijadikan kawasan hutan lindung," katanya dalam sambungan telepon, Kamis.
Baca juga: Dedi Mulyadi dan KLHK ajak perusahaan di Purwakarta jernihkan Sungai Cikembang
Ia mengatakan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk pengajuannya harus dimulai dari pemerintah daerah. Karena itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Karawang.
Menurut dia, keinginan tersebut tak lepas dari berbagai fungsi Gunung Sanggabuana sebagai oase, khususnya untuk kawasan pantura Jawa Barat.
“Pegunungan yang meliputi Karawang, Purwakarta, Cianjur dan Bogor ini merupakan satu-satunya generator hidrologi untuk wilayah Pantura,” katanya.
Baca juga: Dedi Mulyadi dan KLHK tinjau pengelolaan limbah sejumlah pabrik di Purwakarta
Ia pun berharap partisipasi masyarakat untuk memberikan data dan informasi agar kawasan Pegunungan Sanggabuana itu segera menjadi kawasan hutan lindung.
Gunung Sanggabuana selama ini dibuka sebagai jalur pendakian umum yang bisa ditempuh dari berbagai titik. Untuk mencapai puncak rata-rata dibutuhkan waktu 6-8 jam perjalanan.
Di kawasan gunung itu juga selama ini dikenal sebagai titik latihan untuk Kostrad dengan luas sekitar 500 hektare mulai dari Jatiluhur, Cibenda hingga Sanggabuana.
Baca juga: Dedi Mulyadi desak KLHK segera selesaikan pencemaran pesisir Karawang
Sementara itu, sebelumnya Gunung Sanggabuana mendapat perhatian dari pegiat lingkungan. Gunung yang secara administratif berada di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bogor.
Meski tak sebesar gunung lainnya, Sanggabuana kaya akan tumbuhan dan hewan endemik seperti elang jawa, owa jawa, surili, lutung jawa, sigung jawa hingga macan kumbang.
Tidak hanya hutan, gunung ini juga memiliki kawasan karst atau batu gamping yang memiliki fungsi hidrologi untuk makhluk hidup di sekitarnya, termasuk manusia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Kami akan berkoordinasi dengan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) serta Pemkab Karawang agar Gunung Sanggabuana dijadikan kawasan hutan lindung," katanya dalam sambungan telepon, Kamis.
Baca juga: Dedi Mulyadi dan KLHK ajak perusahaan di Purwakarta jernihkan Sungai Cikembang
Ia mengatakan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk pengajuannya harus dimulai dari pemerintah daerah. Karena itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Karawang.
Menurut dia, keinginan tersebut tak lepas dari berbagai fungsi Gunung Sanggabuana sebagai oase, khususnya untuk kawasan pantura Jawa Barat.
“Pegunungan yang meliputi Karawang, Purwakarta, Cianjur dan Bogor ini merupakan satu-satunya generator hidrologi untuk wilayah Pantura,” katanya.
Baca juga: Dedi Mulyadi dan KLHK tinjau pengelolaan limbah sejumlah pabrik di Purwakarta
Ia pun berharap partisipasi masyarakat untuk memberikan data dan informasi agar kawasan Pegunungan Sanggabuana itu segera menjadi kawasan hutan lindung.
Gunung Sanggabuana selama ini dibuka sebagai jalur pendakian umum yang bisa ditempuh dari berbagai titik. Untuk mencapai puncak rata-rata dibutuhkan waktu 6-8 jam perjalanan.
Di kawasan gunung itu juga selama ini dikenal sebagai titik latihan untuk Kostrad dengan luas sekitar 500 hektare mulai dari Jatiluhur, Cibenda hingga Sanggabuana.
Baca juga: Dedi Mulyadi desak KLHK segera selesaikan pencemaran pesisir Karawang
Sementara itu, sebelumnya Gunung Sanggabuana mendapat perhatian dari pegiat lingkungan. Gunung yang secara administratif berada di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bogor.
Meski tak sebesar gunung lainnya, Sanggabuana kaya akan tumbuhan dan hewan endemik seperti elang jawa, owa jawa, surili, lutung jawa, sigung jawa hingga macan kumbang.
Tidak hanya hutan, gunung ini juga memiliki kawasan karst atau batu gamping yang memiliki fungsi hidrologi untuk makhluk hidup di sekitarnya, termasuk manusia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021