Beragam program digalakkan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk mencegah penyebaran COVID-19 seperti Di Magelang, Jawa Tengah, relawan Siaga Bencana Berbasis Mayarakat (SIBAT) memanfaatkan kearifan lokal "Jogo Tonggo".

Kegiatan yang mengusung gotong royong ini sesuai kemampuan dan kebiasaan lokal untuk mendukung usaha penerapan protokol kesehatan yang melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.

Program pencegahan penyebaran COVID-19 ini didukung Bantuan Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).

Baca juga: Manfaatkan dukungan USAID, SIBAT Pagergunung galakkan penguatan respons COVID-19

Koordinator SIBAT Kali Bening, Subari mengatakan seperti kegiatan yang dilakukan di Desa Kali Bening, Kecamatan Dukun yang menjalankan respons pencegahan COVID-19, konsistensi adalah kunci dalam penanganan COVID-19 yang berkepanjangan ini.

"Sampai saat ini posko pemeriksaan masih aktif, jadi dari (terminal) Muntilan, kami jemput warga yang dari luar untuk melakukan karantina. Sudah disiapkan fasilitas 11 kamar karantina," katanya saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Warga dibolehkan berkumpul dengan keluarga bila sudah menjalani masa karantina yang ditentukan sesuai aturan.
Aturan tersebut, kata Subari, telah disepakati bersama demi menjaga keamanan lingkungan.

"Pada awal pandemi, banyak warga yang berlayar atau TKI yang pulang sehingga kami sarankan untuk melakukan karantina terlebih dahulu,” tambahnya.

Baca juga: Edukasi promosi kesehatan demi lawan hoaks terkait COVID-19

Subari memaparkan saat kasus positif COVID-19 muncul di Desa Kali Bening, relawan SIBAT terlibat aktif membantu warga yang menjalani isolasi mandiri.

Kearifan lokal Jogo Tonggo dilakukan untuk membantu kebutuhan makan warga yang sedang menjalankan isolasi mandiri. Komponen relawan masyarakat digerakan untuk memastikan karantina, bantuan isloasi mandiri dan disinfeksi berjalan di Kali Bening.

"Alokasi dana dari USAID dan IFRC ini kami manfaatkan untuk menyuplai kebutuhan warga yang sedang isolasi mandiri," katanya.

Bersama dengan unsur tokoh masyarakat, perangkat desa, dan relawan, program Jogo Tonggo ini diklaim berjalan efektif yang dibuktikan dengan angka kasus warga terkonfirmasi positif terpantau dan tertangani dengan baik.

Ia menilai apa yang telah dilakukan relawan SIBAT bersama masyarakat selama ini berjalan baik, ini karena peran aktif semua ditambah tingkat kesadaran masyarakat tinggi.

Baca juga: Keyakinan dan promosi kesehatan untuk hadapi pandemi COVID-19

Staf PMI Magelang Arif Setyohadi menambahkan penggalangan SIBAT juga dilakukan di Desa Sambung Rejo, Kecamatan Grabag dan Wanurejo, Kecamatan Borobudur.

Tidak kurang dari 30 relawan SIBAT digerakan dalam respons pencegahan di 3 desa tersebut. Melalui kolaborasi PMI, SIBAT, USAID dan IFRC program ini diharapkan dapat membantu pemerintah menekan angka kasus positif di Indonesia.

"Terima kasih atas dukungan USAID dan IFRC dalam respons COVID-19 ini. Semoga dukungan ini berlanjut agar perluasan program bisa terlaksana," tambahnya.

Pewarta: PMI/Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021