Jambi (Antara Megapolitan) - Provinsi Jambi membuka pameran khusus kebudayaan Islam guna mengingatkan dan memberitahukan kepada masyarakat tentang sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Jambi.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jambi, Edi Erizon, di Jambi, Selasa, mengatakan, pameran khusus ini adalah agenda tahunan Provinsi Jambi untuk memberi tau generasi muda tentang perkembangan Islam di Jambi.
"Ini adalah agenda tahunan. Kita lakukan secara terus-menerus karena generasi kita terus berkembang. Jadi kita menginginkan ini adalah suatu aksi nyata dari kita untuk memberi tau kepada seluruh generasi muda kita bahwa sejarah Islam itu seperti ini. Dan masyarakat khsusunya pelajar bisa mendapatkan materi sebagai pembelajaran untuk mereka," kata Edi.
Ia menjelaskan, pameran khusus yang digelar di museum 'Sigenjei' kota Jambi ini dilaksnakan mulai tanggal 8-12 Juni 2014. Pameran dibuka untuk umum dan gratis.
"Kita juga undang anak-anak sekolah agar mereka bisa melihat bukti-bukti masuknya sejarah Islam ke Jambi. Kegiatan ini amat sangat bermaanfaat untuk siswa-siswi kita, sebab kita tau mungkin mereka hanya belajar secara teori di sekolah-sekolah," katanya.
Dengan mengunjungi museum, lanjutnya, siswa-siswi secara langsung dapat melihat benda-benda peninggalan sejarah Islam di Jambi, dan akan mengetahui lebih mendalam sejarah tersebut.
Sementara itu, Kepala museum 'Sigenjei', Badmiril Amri, mengatakan, pameran khusus bertajuk 'Menapak Jejak Kebudayaan Islam di Jambi' ini terbuka untuk umum dan gratis. Selain bisa melihat pameran khusus, pengunjung juga disajikan tiga bentuk pameran.
"Kita punya tiga bentuk pameran dalam sekali kunjungan, artinya satu paket. Yakni pameran khusus, pameran terbuka dan pameran tetap," kata Badmiril.
Dia mengungkapkan, dalam pameran khusus ini, museum 'Siginjei' memamerkan 50 koleksi tentang sejarah masuknya Islam di Jambi. Jumlah itu belum keseluruhan mengingat masih banyak koleksi yang belum diregistrasi.
Sementara, untuk target pengujung pada pameran khusus ini, Badmiril mengatakan bahwa pihaknya menargetkan 40 ribu pengunjung. Dia meyakini jumlah pengunjung akan surplus dari target.
"Ini gratis, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara, siapa pun boleh masuk. Di pameran khusus kita menampilkan koleksi peninggalan sejarah bernafaskan Islam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jambi, Edi Erizon, di Jambi, Selasa, mengatakan, pameran khusus ini adalah agenda tahunan Provinsi Jambi untuk memberi tau generasi muda tentang perkembangan Islam di Jambi.
"Ini adalah agenda tahunan. Kita lakukan secara terus-menerus karena generasi kita terus berkembang. Jadi kita menginginkan ini adalah suatu aksi nyata dari kita untuk memberi tau kepada seluruh generasi muda kita bahwa sejarah Islam itu seperti ini. Dan masyarakat khsusunya pelajar bisa mendapatkan materi sebagai pembelajaran untuk mereka," kata Edi.
Ia menjelaskan, pameran khusus yang digelar di museum 'Sigenjei' kota Jambi ini dilaksnakan mulai tanggal 8-12 Juni 2014. Pameran dibuka untuk umum dan gratis.
"Kita juga undang anak-anak sekolah agar mereka bisa melihat bukti-bukti masuknya sejarah Islam ke Jambi. Kegiatan ini amat sangat bermaanfaat untuk siswa-siswi kita, sebab kita tau mungkin mereka hanya belajar secara teori di sekolah-sekolah," katanya.
Dengan mengunjungi museum, lanjutnya, siswa-siswi secara langsung dapat melihat benda-benda peninggalan sejarah Islam di Jambi, dan akan mengetahui lebih mendalam sejarah tersebut.
Sementara itu, Kepala museum 'Sigenjei', Badmiril Amri, mengatakan, pameran khusus bertajuk 'Menapak Jejak Kebudayaan Islam di Jambi' ini terbuka untuk umum dan gratis. Selain bisa melihat pameran khusus, pengunjung juga disajikan tiga bentuk pameran.
"Kita punya tiga bentuk pameran dalam sekali kunjungan, artinya satu paket. Yakni pameran khusus, pameran terbuka dan pameran tetap," kata Badmiril.
Dia mengungkapkan, dalam pameran khusus ini, museum 'Siginjei' memamerkan 50 koleksi tentang sejarah masuknya Islam di Jambi. Jumlah itu belum keseluruhan mengingat masih banyak koleksi yang belum diregistrasi.
Sementara, untuk target pengujung pada pameran khusus ini, Badmiril mengatakan bahwa pihaknya menargetkan 40 ribu pengunjung. Dia meyakini jumlah pengunjung akan surplus dari target.
"Ini gratis, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara, siapa pun boleh masuk. Di pameran khusus kita menampilkan koleksi peninggalan sejarah bernafaskan Islam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015