Perusahaan Italia Neosperience telah mengembangkan sebuah cara untuk mendeteksi infeksi COVID-19 melalui analisis ucapan atau batuk seseorang, menurut perusahaan.

Kabar itu membuat saham perusahaan bersinar hingga lebih dari 13 persen pada Selasa (23/3).

Baca juga: Kabupaten Bekasi jadwalkan vaksinasi COVID-19 lansia serentak 26-27 Maret

Proyek tersebut dikembangkan bersama sejumlah mitra dan menggunakan kecerdasan buatan yang dipasang di platform cloud yang disebut Neosperience Health Cloud, yang telah digunakan untuk menganalisis rontgen dada, kata perusahaan melalui pernyataan.

Saham perusahaan, yang terdaftar di Bursa Saham Milan, otomatis ditangguhkan setelah naik 13,5 persen menjadi 6,50 euro (Rp111 ribu) per saham.

Baca juga: Ridwan Kamil minta warga tidak perlu bingung perpanjangan interval vaksinasi

"Ini baru awal dari sebuah proyek yang memiliki potensi luar biasa sebab pemrosesan data seperti ini secara efektif dapat digunakan sebagai tes penyaringan," kata Alessandro Nizardo Chailly, kepala eksekutif mitra Neosperience, Capsula.

Model perekaman dan analisis tersebut dapat membantu mendeteksi dan mendiagnosa berbagai macam patogen, penasihat ilmiah Capsula Giuseppe Andreoni menambahkan.

Sumber: Reuters

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021