Arusha, Tanzania (Antara/Xinhua-OANA/Antara Megapolitan) - Tanzania dijadwalkan meluncurkan "panti asuhan" pertama buat bayi gajah di Arusha di bagian utara negeri itu, sejalan dengan peresmian anak gajah pertama yang akan mengisi instalasi tersebut.

Lazaro Nyalandu, Menteri Urusan Sumber Daya Alam dan Pariwisata Tanzania, pada Kamis (5/6) mengatakan "Panti Asuhan Gading" akan diawali dengan 52 gajah mungil segera setelah tempat itu dibuka dalam waktu beberapa pekan.

Panti asuhan tersebut disediakan buat bayi gajah setelah induk mereka dibunuh oleh pemburu gelap dalam aksi perburuan gading yang berlangsung secara gelap dan merongrong negara Afrika Timur itu.

Menteri tersebut mengatakan makin banyak bayi gajah telah dipaksa berkeliaran di alam liar sendirian tanpa bimbingan atau perlindungan, sebab induk mereka telah dibunuh oleh pemburu gajah secara gelap untuk diambil gading mereka.

"Banyak gajah kecil dilaporkan menunggui bangkai induk mereka selama berhari-hari setelah hewan tersebut dibunuh. Selama itu, kondisi bayi gajah tersebut memburuk tanpa susu induknya untuk bisa bertahan hidup," kata Nyalandu.

Bangunan itu, yang dibagi menjadi lebih dari 50 ruang kecil yang masing-masing bisa menampung satu bayi gajah, memiliki lantai lunak dan dilengkapi ranjang yang ditutup seprei khusus, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Kelihatannya gajah kecil tersebut benar-benar akan tidur di ranjang, diberi makanan khusus dan susu sungguhan sepanjang waktu sehingga mereka bisa terpelihara.

Instalasi itu akan menampung bayi gajah dan merawat mereka sampai mereka siap dilepas kembali di alam liar. Panti tersebut akan dibangun dan dikelola oleh African Wildlife Trust, organisasi nir-laba Tanzania yang dioperasikan oleh relawan yang tujuan utamanya ialah menyelamatkan gajah Afrika.

Pusat "panti asuhan" itu akan beradaid perbatasan Kikoti Safari Camp, dan akan ada panti lain di Arusha --yang berdekatan dan akan dibuka dengan dasar kebutuhan ketika gajah memerlukan perawatan medis.

"Tanzania takkan menjadi negara pertama yang mendirikan instalasi semacam itu, tetangga kami --Kenya-- mendirikan 'panti asuhan' gajah pertama," kata menteri tersebut. Ia menambahkan proyek itu bersifat sementara sebab Tanzania sedang berusaha mengembalikanpopulasi gajah ke posisi awal sebanyak 100.000 gajah sampai 2030.

"Panti asuhan" gajah itu dilancarkan setelah beberapa laporan belum lama ini yang mengatakan Tanzania telah kehilangan lebih dari 60.000 gajah dalam lima tahun belakangan, kebanyakan diduga akibat perburuan gelap, yang merongrong negeri tersebut sebab bangkai hewan mamalia itu ditinggalkan sementara banyak anak gajah tak terurus.

Sensus satwa liar paling akhir pada 2014 memperlihatkan negeri tersebut memiliki sebanyak 43.521 gajah, sedangkan sensus 2009 mencatat 109.051 gajah di negara Afrika Timur itu.

Penerjemah: Chaidar.

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015