Jakarta, (Antara Megapolitan) - Penghargaan "The Best Indonesia Green Awards" 2015 diraih PT Indocement Tunggal Prakarasa atas prestasi dan kinerja perusahaan itu dalam bidang lingkungan hidup.
"Kami mendapatkan penghargaan untuk lima kategori," kata Direktur Eksekutif Indocement Kuky Permana dalam penjelasan kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Penghargaan yang diberikan oleh La Tofi School of CSR dan diserahkan pada Kamis (4/6) itu adalah untuk upaya penyelamatan sumber daya air, pengembangan energi baru dan terbarukan, pengembangan keanekaragaman hayati, pelopor pencegahan polusi, dan pengembangan pengolahan sampah terbaru.
Menurut Kuky Permana program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan orientasi lingkungan tidak terlepas dari peran "local hero", yakni warga di suatu daerah yang berperan dalam upaya penyelamatan lingkungan.
Ia menjelaskan dalam pembentukan "local hero" pihaknya selalu menanamkan kesamaan visi dan misi lingkungan, yang bertujuan menjadikan "local hero" sebagai penggerak dan motivator bagi masyarakat lainnya.
Saat ini, kata dia, Indocement telah membentuk 76 "local hero" yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kami mengharapkan jumlah tersebut dapat terus berkembang dan memberikan pengaruh cukup besar bagi masyarakat penerima manfaat lainnya," katanya.
Dikemukakannya bahwa saat ini ada beberapa program CSR Indocement yang terkait dengan lingkungan hidup seperti pembangunan pemandian "Banyu Panas" di area pabrik Palimanan, Cirebon, Jawa Barat pemanfaatan lahan hijau dan pengolahan sampah yang dikelola kelompok Sabilulungan di Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
"Sedangkan pelestarian mangrove (bakau) di Desa Langandai, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan sudah dijadikan pusat kunjungan bagi masyarakat domestik maupun internasional," kata Kuky Permana.
Sementara itu, CSR Department Head Indocement Aditya Purnawarman menambahkan ditingkat wilayah Kabupaten Bogor perusahaan itu juga mendapatkan penghargaan "Perusahaan yang Melaksanakan CSR dalam Bidang Lingkungan Hidup"
Penghargaan itu diberikan melalui Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor.
Ia menjelaskan berjalannya program CSR perusahaan merupakan bentuk kolaborasi yang baik antara pemerintah dengan perusahaan swasta.
"Kami berusaha untuk menerapkan pemahaman ke dalam masyarakat desa binaan untuk mengimplementasikan program pemerintah," katanya.
Di antaranya pembentukan Desa Proklim dan Sekolah Adiwiyata.
Indocement saat ini telah mendapatkan juara kedua tingkat nasional dalam aplikasi Program Kampung Iklim (Proklim) di Desa Cupang, Palimanan, Cirebon.
Sedangkan Desa Bantarjati, Gunungsari, dan Desa Tajur yang berada di Kecamatan Citeureup tengah dalam proses verifikasi untuk tingkat nasional.
Keseluruhan program CSR perusahaan, kata dia, selain mengacu kepada lima pilar CSR yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya dan keamanan, juga terus melakukan pengembangan masyarakat secara berkelanjutan (Sutainable Development Program/SDP).
Tujuannya adalah untuk membangun kehidupan bermutu agar terbentuk masyarakat mandiri di desa binaan.
Sebanyak 12 desa binaan Indocement tersebar di tiga kecamatan sekitar area pabrik.
Desa tersebut yakni, Hambalang, Citeureup, Gunung Sari, Tajur, Puspanegara, Tarikolot, Pasirmukti, Lulut, Leuwikaret, Nambo, Bantarjati, dan Gunung Putri.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Kami mendapatkan penghargaan untuk lima kategori," kata Direktur Eksekutif Indocement Kuky Permana dalam penjelasan kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Penghargaan yang diberikan oleh La Tofi School of CSR dan diserahkan pada Kamis (4/6) itu adalah untuk upaya penyelamatan sumber daya air, pengembangan energi baru dan terbarukan, pengembangan keanekaragaman hayati, pelopor pencegahan polusi, dan pengembangan pengolahan sampah terbaru.
Menurut Kuky Permana program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan orientasi lingkungan tidak terlepas dari peran "local hero", yakni warga di suatu daerah yang berperan dalam upaya penyelamatan lingkungan.
Ia menjelaskan dalam pembentukan "local hero" pihaknya selalu menanamkan kesamaan visi dan misi lingkungan, yang bertujuan menjadikan "local hero" sebagai penggerak dan motivator bagi masyarakat lainnya.
Saat ini, kata dia, Indocement telah membentuk 76 "local hero" yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kami mengharapkan jumlah tersebut dapat terus berkembang dan memberikan pengaruh cukup besar bagi masyarakat penerima manfaat lainnya," katanya.
Dikemukakannya bahwa saat ini ada beberapa program CSR Indocement yang terkait dengan lingkungan hidup seperti pembangunan pemandian "Banyu Panas" di area pabrik Palimanan, Cirebon, Jawa Barat pemanfaatan lahan hijau dan pengolahan sampah yang dikelola kelompok Sabilulungan di Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
"Sedangkan pelestarian mangrove (bakau) di Desa Langandai, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan sudah dijadikan pusat kunjungan bagi masyarakat domestik maupun internasional," kata Kuky Permana.
Sementara itu, CSR Department Head Indocement Aditya Purnawarman menambahkan ditingkat wilayah Kabupaten Bogor perusahaan itu juga mendapatkan penghargaan "Perusahaan yang Melaksanakan CSR dalam Bidang Lingkungan Hidup"
Penghargaan itu diberikan melalui Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor.
Ia menjelaskan berjalannya program CSR perusahaan merupakan bentuk kolaborasi yang baik antara pemerintah dengan perusahaan swasta.
"Kami berusaha untuk menerapkan pemahaman ke dalam masyarakat desa binaan untuk mengimplementasikan program pemerintah," katanya.
Di antaranya pembentukan Desa Proklim dan Sekolah Adiwiyata.
Indocement saat ini telah mendapatkan juara kedua tingkat nasional dalam aplikasi Program Kampung Iklim (Proklim) di Desa Cupang, Palimanan, Cirebon.
Sedangkan Desa Bantarjati, Gunungsari, dan Desa Tajur yang berada di Kecamatan Citeureup tengah dalam proses verifikasi untuk tingkat nasional.
Keseluruhan program CSR perusahaan, kata dia, selain mengacu kepada lima pilar CSR yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya dan keamanan, juga terus melakukan pengembangan masyarakat secara berkelanjutan (Sutainable Development Program/SDP).
Tujuannya adalah untuk membangun kehidupan bermutu agar terbentuk masyarakat mandiri di desa binaan.
Sebanyak 12 desa binaan Indocement tersebar di tiga kecamatan sekitar area pabrik.
Desa tersebut yakni, Hambalang, Citeureup, Gunung Sari, Tajur, Puspanegara, Tarikolot, Pasirmukti, Lulut, Leuwikaret, Nambo, Bantarjati, dan Gunung Putri.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015