Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno menyatakan perkembangan kasus positif COVID-19 di kota setempat pada dua pekan terakhir, trennya mengalami penurunan.

"Kasus aktif sudah menurun dan saat ini ada 10,4 persen, angka kesembuhan telah mencapai 87,9 persen, serta angka kematian menurun jadi 1,6 persen," kata Sri Nowo Retno, di Kota Bogor, Jabar, Kamis.

Baca juga: Sembilan orang meninggal akibat COVID-19 di Kota Bogor dalam sepekan

Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien COVID-19 atau "bed occupancy rate" (BOR) di rumah sakit juga menurun dan saat ini pada angka 40,07 persen, yakni dari 846 tempat tidur terisi 339 tempat tidur.

Penurunan kasus aktif COVID-19, kata dia, juga terlihat pada tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19. Pada Januari 2021 ada 21 orang dan pada Februari ada 10 orang, tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19, sedangkan pada pekan pertama Maret belum ada yang terpapar COVID-19.

"Pada Februari dan Maret, ada penurunan jumlah tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19, kemungkinan besar karena sudah menerima vaksin COVID-19 tahap pertama, pada Januari sampai Februari," katanya.

Baca juga: BOR pasien COVID-19 di Kota Bogor terendah di Bodebek

Retno juga menyebut, jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di ruang "Intensive Care Unit" (ICU) juga menurun dari 50 pasien menjadi 25 pasien atau turun 50 persen.

Pasien positif COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor juga menurun dan saat ini hanya terisi 19 pasien dari 64 tempat tidur atau 29,7 persen.

Retno menambahkan, untuk menurunkan tingkat keterisian pasien COVID-19 di rumah sakit di Kota Bogor, Pemerintah Kota Bogor juga telah membuat kesepakatan dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), untuk menggunakan Gedung Pusdiklatwas BPKP di Ciawi Kabupaten Bogor sebagai pusat isolasi pasien positif COVID-19 tanpa gejala atau OTG.

Baca juga: RS Lapangan Kota Bogor tinggal merawat 20 pasien COVID-19

"Di Gedung Pusdiklatwas BPKP ini kapasitasnya 128 tempat tidur," katanya.

Menurut Retno, perkembangan COVID-19 yang trennya terus menurun dalam dua pekan terakhir, sehingga tingkat resiko penularan COVID-19 di Kota Bogor juga menurun dari zona merah menjadi zona oranye.*

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021