Depok, (Antara Megapolitan)- Aparat kepolisian menghentikan acara bedah buku yang berjudul "Akulah Istri Teroris" karya Abidah El Khalieqy karena dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak di kalangan warga Depok, Jawa Barat.

"Karena tidak mempunyai izin untuk menyelenggarakan acara tersebut maka kami hentikan," kata Kabagops Polresta Depok Kompol Tri Yulianto, Minggu. 

Acara tersebut seharusnya dilakukan di Toko Buku Gramedia Depok pada 31 Mei 2015, namun karena mendapat penolakan kalangan muslim maka acara tersebut dibatalkan apalagi dalam acara tersebut dilakukan Lomba berbusana mirip istri teroris.

Kemudian pihak penyelenggara melakukan bedah buku dan konferensi pers di salah satu rumah makan di kawasan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat pada Minggu (31/5).

Tri Yulianto mengatakan penghentian ini kami cegah untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan terjadi, sehingga membuat suasana Kota Depok tidak kondusif.

Menanggapi hal tersebut pihak penyelenggara dari Multievent Organiser, Anang Dwi Sambodo mengatakan jika pihaknya terpaksa membatalkan acara bedah buku yang kontroversial tersebut.

"Ya acaranya terpaksa dihentikan karena mendapat penolakan keras dari masyarakat Depok," katanya.

Jadi katanya bedah buku dibatalkan dan lomba berbusana mirip istri teroris juga dibatalkan.

Ia menjelaskan jika maksud diadakan berbusana mirip istri teroris tersebut adalah untuk meramaikan acara bedah buku dan peluncuran saja. "Tidak ada maksud apa-apa dari lomba tersebut hanya untuk meramaikan saja," ujarnya.

Menurut dia pihaknya juga sudah pernah menggelar acara bedah buku yang berisi tentang Jokowi, dan juga diadakan lomba mirip Jokowi. Karena yang diluncurkan dan dibedah buku judulnya Akulah Istri Teroris maka diadakan lomba mirip teroris.

"Lomba tentunya sesuai dengan judul buku," katanya.

Ia mengungkapkan penolakan acara bedah buku tersebut juga dialaminya di Tasikmalaya, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Menurut dia tanggapan yang keras dari kalangan muslim Kota Depok adalah acara Lomba mirip berbusana istri teroris. Setelah adanya publikasi melalui media sosial, saya mendapat banyak kecaman negatif darai yang lembut hingga yang keras.

"Bahkan ancaman untuk dibunuh jika tetap menggelar lomba tersebut," katanya.

Untuk itu katanya pihak meminta maaf kepada yang tersinggung dengan adanya rencana lomba tersebut. "Lomba sebenarnya bukan bermaksud untuk menghina," ujarnya.

Sedangkan Penulis buku Akulah Istri Teroris, Abidah El Khlieqy mengaku terkejut dengan kejadian dihentikannya kegiatan acara tersebut.

Dikatakannya menulis buku tersebut adalah untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang kehidupan sehari-hari istri teroris dan tidak lebih dari itu. Sebagai sastrawan, mengangkat tentang teroris itu sangat eksotis, karena belum pernah ada yang angkat ini.

Untuk itu kata dia pihaknya mengumpulkan referensi dari buku, dirinya mengadakan penelitian hingga ke daerah Poso, Sulawesi Tengah. Saya wawancara dengan beberapa istri teroris, mengetahui kehidupan dan hati mereka.

"Mereka itu juga manusia, punya cita-cita dan anak. Namun stigma negatif yang didapat mereka dari masyarakat selama inilah yang didapat," katanya.

Sementara mengenai lomba berbusana mirip istri teroris, ia mengaku tidak tahu menahu karena yang melaksanakan itu Event Organizer (EO), jadi bukan wewenang saya. Lomba ini setahu saya hanya sekedar untuk memeriahkan saja tidak ada maksud apa-apa.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015