Samudera Indonesia bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menandatangani dukungan riset inovasi kapal mini gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG).

"Selain menjadi karya anak bangsa, kapal ini tentu akan menjadi solusi yang tepat untuk kondisi logistik di Indonesia dan dapat diimplementasikan dengan cepat tanpa menunggu pembangunan infrastruktur lain seperti pelabuhan, dermaga, dan storage," kata Direktur Utama Samudera Indonesia, Bani M Mulia dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/3).

Menurutnya, penandatanganan yang dilakukan di Kantor Pusat BPPT itu menjadi harapan bahwa melalui inovasi tersebut, biaya logistik pengangkutan LNG bisa lebih kompetitif dan terjangkau secara ekonomi.

“Fokus utama pembangunan kapal ini adalah tercapainya biaya distribusi yang kompetitif dan terjangkau sehingga pada akhirnya energi alternatif seperti LNG dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di pelosok Indonesia,” kata Bani.

Indonesia dengan dua pertiga wilayahnya berupa perairan memberikan tantangan logistik yang cukup sulit. Meskipun Indonesia kaya dengan sumber daya alam, tetapi tidak diimbangi dengan ketersediaan alat angkut yang sesuai. Dengan bentuk negara kepulauan, biaya logistik  menjadi hal yang tidak murah.
 
Berbekal pengalaman Samudera Indonesia lebih dari 65 tahun di dunia pelayaran, Samudera Indonesia akan memberikan dukungan dalam menetapkan standar kompetensi kru dan awak kapal, menyiapkan standard operational procedure pengoperasian kapal secara komersial dan sesuai standar kesehatan dan  keamanan, serta menyiapkan modul pemeliharaan dan pengelolaan kapal.

Saat ini desain prototype kapal sedang dalam proses penyelesaian persetujuan oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan dan supervisi adalah 16 bulan dan terakhir akan melalui tahapan operasional dan implementasi.

Pewarta: Frislidia

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021