Bogor, (Antara Megapolitan) - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Heidelberg Group) menggagas program perbaikan rumah tidak layak huni di desa-desa binaan perusahaan produsen semen itu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Ini adalah program kerja nyata kepada masyarakat sehingga mendapatkan rumah yang layak dan sehat," kata Presiden Direktur Indocement Christian Kartawijaya di Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Rabu.
Disela-sela ikut terjun langsung memperbaiki rumah tidak layak huni (Rutilahu) bersama Direktur Teknik Hasan Imer, berbagai unsur manajer dan karyawan dari Serikat Pekerja Indocement pabrik Citeureup, serta warga desa, ia menjelaskan bahwa kegiatan itu adalah awal dari serangkaian acara menjelang HUT Indocement ke-40 pada 2015.
"Memasuki usia ke-40 ini perusahaan sudah menyatu dengan masyarakat, khususnya di 12 desa binaan, sehingga terus membangun sinergi dan kebersamaan," katanya.
Perbaikan tersebut, katanya, merupakan tahap pertama program pada 2015 yang berlangsung di empat lokasi yakni Desa Bantarjati, Desa Lulut, Desa Nambo dan Desa Leuwikaret.
Ia menjelaskan penerima manfaat program Rutilahu pada tahap pertama itu mencapai 16 rumah yang juga mencakup delapan desa lainnya, yaitu Desa Tajur, Hambalang, Gunungsari, Pasir Mukti, Tarikolot, Citeureup, Gunung Putri dan Kelurahan Puspanegara.
Program perbaikan tersebut, kata dia, merupakan kegiatan reguler tanggung jawan sosial perusahaan (CSR) produsen semen "Tiga Roda" itu, khususnya pilar sosial, budaya, agama dan olahraga yang dilaksanakan di seluruh desa binaan.
Tujuannya adalah untuk menjadikan rumah di wilayah desa binaan menjadi rumah yang layak huni, yang artinya rumah memiliki ventilasi, pondasi yang kokoh, dan tidak beralaskan tanah.
"Sehingga masyarakat diharapkan terhindar dari berbagai penyakit dan dapat hidup dalam kondisi normal," katanya.
Christian Kartawijaya mengharapkan secara bertahap semua desa binaan akan mendapatkan program perbaikan rumah tidak layak huni itu.
Kepala Desa Bantarjati Syafruddin mengatakan bahwa di wilayahnya terdapat 125 rumah tidak layak huni, sedangkan yang mendapatkan program bantuan sebanyak 35 rumah.
"Kami menyeleksi guna mengetahui rumah tidak layak huni yang paling membutuhkan perbaikan untuk mendapat bantuan lebih dahulu," katanya.
Sedangkan pemilik rumah yang diperbaiki yakni Karni (60) mengaku senang ada program tersebut.
"Apalagi kebutuhan air minum dan rumah tangga juga dilakukan, syukur Alhamdulillah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Ini adalah program kerja nyata kepada masyarakat sehingga mendapatkan rumah yang layak dan sehat," kata Presiden Direktur Indocement Christian Kartawijaya di Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Rabu.
Disela-sela ikut terjun langsung memperbaiki rumah tidak layak huni (Rutilahu) bersama Direktur Teknik Hasan Imer, berbagai unsur manajer dan karyawan dari Serikat Pekerja Indocement pabrik Citeureup, serta warga desa, ia menjelaskan bahwa kegiatan itu adalah awal dari serangkaian acara menjelang HUT Indocement ke-40 pada 2015.
"Memasuki usia ke-40 ini perusahaan sudah menyatu dengan masyarakat, khususnya di 12 desa binaan, sehingga terus membangun sinergi dan kebersamaan," katanya.
Perbaikan tersebut, katanya, merupakan tahap pertama program pada 2015 yang berlangsung di empat lokasi yakni Desa Bantarjati, Desa Lulut, Desa Nambo dan Desa Leuwikaret.
Ia menjelaskan penerima manfaat program Rutilahu pada tahap pertama itu mencapai 16 rumah yang juga mencakup delapan desa lainnya, yaitu Desa Tajur, Hambalang, Gunungsari, Pasir Mukti, Tarikolot, Citeureup, Gunung Putri dan Kelurahan Puspanegara.
Program perbaikan tersebut, kata dia, merupakan kegiatan reguler tanggung jawan sosial perusahaan (CSR) produsen semen "Tiga Roda" itu, khususnya pilar sosial, budaya, agama dan olahraga yang dilaksanakan di seluruh desa binaan.
Tujuannya adalah untuk menjadikan rumah di wilayah desa binaan menjadi rumah yang layak huni, yang artinya rumah memiliki ventilasi, pondasi yang kokoh, dan tidak beralaskan tanah.
"Sehingga masyarakat diharapkan terhindar dari berbagai penyakit dan dapat hidup dalam kondisi normal," katanya.
Christian Kartawijaya mengharapkan secara bertahap semua desa binaan akan mendapatkan program perbaikan rumah tidak layak huni itu.
Kepala Desa Bantarjati Syafruddin mengatakan bahwa di wilayahnya terdapat 125 rumah tidak layak huni, sedangkan yang mendapatkan program bantuan sebanyak 35 rumah.
"Kami menyeleksi guna mengetahui rumah tidak layak huni yang paling membutuhkan perbaikan untuk mendapat bantuan lebih dahulu," katanya.
Sedangkan pemilik rumah yang diperbaiki yakni Karni (60) mengaku senang ada program tersebut.
"Apalagi kebutuhan air minum dan rumah tangga juga dilakukan, syukur Alhamdulillah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015