Badan Usaha Milik Daerah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi memberikan bantuan logistik kepada warga yang menjadi korban banjir di Kecamatan Babelan dan Muaragembong.
"Kita memberikan bantuan kepada masyarakat di Desa Buni Bakti Kecamatan Babelan serta dua desa di Muaragembong yakni Desa Pantai Harapan Jaya dan Desa Pantai Bahagia," kata Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim di Bekasi, Jabar, Rabu.
Baca juga: Delapan dapur dibuka umum untuk korban banjir Bekasi
Usep mengatakan pemberian logistik ini sebagai upaya membantu pemerintah daerah mengatasi dampak sosial akibat musibah banjir yang melanda Kabupaten Bekasi pada musim penghujan awal tahun ini.
Bantuan ini, kata dia, diberikan mengingat ribuan kepala keluarga di ketiga desa tersebut sangat membutuhkan sembako serta makanan siap saji akibat akses jalan yang terputus.
"Khusus di Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muaragembong, warga terisolasi di rumah karena akses jalan sudah terendam banjir tinggi," katanya.
Pemberian bantuan perusahaan pelat merah itu diberikan langsung kepada warga terdampak banjir di Kecamatan Muaragembong sementara untuk Kecamatan Babelan dilakukan secara simbolis oleh Usep didampingi Direktur Teknik PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Johny Dewanto, serta Direktur Usaha Maman Sudarman.
Baca juga: Pemkab Bekasi nyatakan siap hadapi banjir
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi Ani Rukmini yang menerima bantuan PDAM Tirta Bhagasasi mengatakan bersama relawan akan membagikan kepada warga di Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, yang terdampak banjir dari luapan Kali Bekasi.
"Kami langsung berikan kepada warga di Buni Bakti dan sekitarnya," katanya.
Kecamatan Babelan merupakan daerah lintasan Kali Bekasi yang hulunya berada di Kota Bekasi. Sedangkan Kecamatan Muaragembong merupakan wilayah lintasan Sungai Citarum yang meluap dan merendam permukiman warga.
Baca juga: Banjir akibatkan 500 keluarga di Muaragembong Bekasi terisolasi
Luapan Sungai Citarum dikarenakan pembangunan tanggul oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat belum rampung. Ada beberapa wilayah yang belum bertanggul sehingga air Sungai Citarum meluber ke permukiman warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Kita memberikan bantuan kepada masyarakat di Desa Buni Bakti Kecamatan Babelan serta dua desa di Muaragembong yakni Desa Pantai Harapan Jaya dan Desa Pantai Bahagia," kata Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim di Bekasi, Jabar, Rabu.
Baca juga: Delapan dapur dibuka umum untuk korban banjir Bekasi
Usep mengatakan pemberian logistik ini sebagai upaya membantu pemerintah daerah mengatasi dampak sosial akibat musibah banjir yang melanda Kabupaten Bekasi pada musim penghujan awal tahun ini.
Bantuan ini, kata dia, diberikan mengingat ribuan kepala keluarga di ketiga desa tersebut sangat membutuhkan sembako serta makanan siap saji akibat akses jalan yang terputus.
"Khusus di Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muaragembong, warga terisolasi di rumah karena akses jalan sudah terendam banjir tinggi," katanya.
Pemberian bantuan perusahaan pelat merah itu diberikan langsung kepada warga terdampak banjir di Kecamatan Muaragembong sementara untuk Kecamatan Babelan dilakukan secara simbolis oleh Usep didampingi Direktur Teknik PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Johny Dewanto, serta Direktur Usaha Maman Sudarman.
Baca juga: Pemkab Bekasi nyatakan siap hadapi banjir
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi Ani Rukmini yang menerima bantuan PDAM Tirta Bhagasasi mengatakan bersama relawan akan membagikan kepada warga di Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, yang terdampak banjir dari luapan Kali Bekasi.
"Kami langsung berikan kepada warga di Buni Bakti dan sekitarnya," katanya.
Kecamatan Babelan merupakan daerah lintasan Kali Bekasi yang hulunya berada di Kota Bekasi. Sedangkan Kecamatan Muaragembong merupakan wilayah lintasan Sungai Citarum yang meluap dan merendam permukiman warga.
Baca juga: Banjir akibatkan 500 keluarga di Muaragembong Bekasi terisolasi
Luapan Sungai Citarum dikarenakan pembangunan tanggul oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat belum rampung. Ada beberapa wilayah yang belum bertanggul sehingga air Sungai Citarum meluber ke permukiman warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021