Sukabumi, 11/4 (ANTARA) - Kerugian akibat banjir bandang akibat meluapnya Sungai Dermaga, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencapai miliaran rupiah, mayoritas korbannya merupakan pedagang di pasar kaget.

"Dari enam stand yang menjual pakaian, sepatu dan tas saya merugi sekitar Rp300 juta karena barang dagangan itu hanyut terbawa arus banjir bandang," kata Yeni Indriani, pedagang dan pemilik stand di pasar kaget Palabuhanratu, kepada wartawan, Rabu.

Selain enam stand yang rusak dan menghanyutkan barang dagangan miliknya, delapan stand miliknya yang dikelola oleh pihak keluarga pun ikut hanyut dan barang dagangannya 90 persen ikut terbawa banjir bandang. Selain, stand miliknya sepeda motornya juga ikut terbawa hanyut.

Untuk meminimalisir kerugian yang dideritanya, terpaksa ia mengobral barang dagangannya yang sudah tercampur dengan lumpur yang sebelumnya dibersihkan dahulu.

"Semua barang dagangan saya ludes bahkan dari toko yang saya bawa ke pasar kaget ini ikut terbawa banjir bandang," tambahnya.

Selain Yeni, pedagang pasar kaget lainnya, Riko mengaku rugi hingga Rp600 juta dari 16 stand miliknya yang ikut terbawa arus banjir bandang.

"Tidak ada yang bisa saya selamatkan akibat bencana ini, untuk meminimalisir kerugian saya hanya mengambil sisa barang dagangan saya yang masih bisa diselamatkan namun kondisinya sudah rusak dan kotor tercampur dengan lumpur," kata Rico.

Sampai Rabu siang, 11/4 para pedagang masih berusaha mengais sisa barang dagangannya yang terbawa arus banjir bandang, dari informasi ada 35 stand milik pedagang yang rusak dan terbawa arus banjir tersebut.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) menurunkan alat berat untuk membersihkan sisa lumpur dan puing-puing stand yang sudah porak poranda.

"Jika ditotalkan kerugian seluruh pedagang yang menjadi korban banjir bandang mencapai miliaran rupiah, rata-rata barang dagangan yang terbawa hanyut adalah sepatu, sandal, baju, tas dan barang dagangan lainnya," tambahnya.
 


Aditya

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012