Sebanyak tiga dari 10 orang batal disuntik pada vaksinasi COVID-19 perdana yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, di Puskesmas Cimandala, Sukaraja, Bogor.
"Ada tiga orang (batal divaksin) bukan berarti ditolak, tapi ditunda karena tidak memenuhi syarat hasil medical check up-nya," ungkap Bupati Bogor Ade Yasin usai meninjau pencanangan vaksinasi tersebut, Kamis (28/1).
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 Kabupaten Bogor akan digelar di 143 lokasi mulai 28 Januari
Tiga orang tersebut yaitu Wakil Bupati Iwan Setiawan, Kasdim 0612/Kabupaten Bogor Mayor Cba Ujang Rohmat, dan perwailan dari MUI Kabupaten Bogor, Taqiudin Basri.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa tiga calon influencer itu batal divaksinasi karena kondisi kesehatannya terganggu dan memiliki gejala-gejala tertentu.
Pasalnya, dari total 10 calon influencer terlebih dahulu melakukan medical check up di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong satu hari sebelum pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
"Berdasar kemarin pemeriksaan negatif COVID-19 tapi baru tadi pagi keluar hasil medical check up-nya," terang Ade Yasin.
Baca juga: Yakinkan kehalalan vaksin COVID-19, Bupati Bogor gandeng pemuka agama
Alhasil vaksinasi pertama dilakukan kepada Kapolres Bogor AKBP Harun dilanjutkan Wakapolres Bogor Kompol Marwan Fajrin, perwakilan DPRD Kabupaten Bogor dan tokoh lintas agama serta perwakilan RSUD Cibinong.
Pencanangan vaksinasi dimulai dengan pelepasan balon oleh Bupati Bogor Ade Yasin. Pelaksanaannya berlangsung di 143 lokasi yang dimulai pada Kamis, 28 Januari 2021 dengan sasaran 12.800 tenaga kesehatan (nakes).
"Vaksinasi dilakukan di tempat yang sudah memenuhi syarat, bukan di sembarang tempat," ujar Ade Yasin.
Baca juga: 25.600 vaksin COVID-19 tiba perdana di Kabupaten Bogor hari ini
Menurutnya, dari total 143 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) tersebut, 22 di antaranya yang merupakan rumah sakit (RS) swasta masih dalam tahap mengusulkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes).
Sementara 121 fasyankes lainnya sudah terdaftar dan dievaluasi oleh dinkes, yaitu terdiri dari 101 puskesmas, empat RSUD, satu RSPG, satu RSAU, tujuh RS swasta, dan tujuh klinik.(KR-MFS)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Ada tiga orang (batal divaksin) bukan berarti ditolak, tapi ditunda karena tidak memenuhi syarat hasil medical check up-nya," ungkap Bupati Bogor Ade Yasin usai meninjau pencanangan vaksinasi tersebut, Kamis (28/1).
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 Kabupaten Bogor akan digelar di 143 lokasi mulai 28 Januari
Tiga orang tersebut yaitu Wakil Bupati Iwan Setiawan, Kasdim 0612/Kabupaten Bogor Mayor Cba Ujang Rohmat, dan perwailan dari MUI Kabupaten Bogor, Taqiudin Basri.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa tiga calon influencer itu batal divaksinasi karena kondisi kesehatannya terganggu dan memiliki gejala-gejala tertentu.
Pasalnya, dari total 10 calon influencer terlebih dahulu melakukan medical check up di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong satu hari sebelum pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
"Berdasar kemarin pemeriksaan negatif COVID-19 tapi baru tadi pagi keluar hasil medical check up-nya," terang Ade Yasin.
Baca juga: Yakinkan kehalalan vaksin COVID-19, Bupati Bogor gandeng pemuka agama
Alhasil vaksinasi pertama dilakukan kepada Kapolres Bogor AKBP Harun dilanjutkan Wakapolres Bogor Kompol Marwan Fajrin, perwakilan DPRD Kabupaten Bogor dan tokoh lintas agama serta perwakilan RSUD Cibinong.
Pencanangan vaksinasi dimulai dengan pelepasan balon oleh Bupati Bogor Ade Yasin. Pelaksanaannya berlangsung di 143 lokasi yang dimulai pada Kamis, 28 Januari 2021 dengan sasaran 12.800 tenaga kesehatan (nakes).
"Vaksinasi dilakukan di tempat yang sudah memenuhi syarat, bukan di sembarang tempat," ujar Ade Yasin.
Baca juga: 25.600 vaksin COVID-19 tiba perdana di Kabupaten Bogor hari ini
Menurutnya, dari total 143 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) tersebut, 22 di antaranya yang merupakan rumah sakit (RS) swasta masih dalam tahap mengusulkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes).
Sementara 121 fasyankes lainnya sudah terdaftar dan dievaluasi oleh dinkes, yaitu terdiri dari 101 puskesmas, empat RSUD, satu RSPG, satu RSAU, tujuh RS swasta, dan tujuh klinik.(KR-MFS)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021