Emas naik tajam lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), di tengah ekspektasi bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden akan meningkatkan langkah-langkah stimulus untuk menangani kejatuhan ekonomi terbesar di dunia itu dari pandemi virus corona.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, melambung 26,3 dolar AS atau 1,43 persen menjadi ditutup pada 1.866,50 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (19/1/2021), emas berjangka melonjak 10,3 dolar AS atau 0,56 persen menjadi 1.840,20 dolar AS.

Emas berjangka terangkat 6,90 dolar AS atau 0,38 persen menjadi 1.836,80 dolar AS pada Senin (18/1/2021), setelah anjlok 21,5 dolar AS atau 1,16 persen menjadi 1.829,90 dolar AS pada Jumat (15/1/2021), dan turun 3,5 dolar AS atau 0,19 persen menjadi 1.851,40 dolar AS pada Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Harga emas melonjak di saat dolar AS tertekan prospek stimulus

"Apakah perasaan hormat akan bertahan sore hari tetap dipertanyakan ketika tindakan pertama Biden adalah membalikkan beberapa kebijakan pendahulunya. Emas mengalami hari yang sangat baik dan bahkan membuka pintu untuk 1.900 dolar AS," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan mulia di BMO.

"Indikator yang paling relevan dengan pasar untuk pasar emas adalah penerimaan bahwa rancangan undang-undang stimulus 1,9 triliun dolar AS akan diterima di Capitol Hill, terutama di Senat dan apakah itu akan menghadapi angin kencang atau badai."

Baca juga: Rupiah berpeluang menguat seiring optimisme pasar terhadap Joe Biden

Biden dilantik pada Rabu (20/1/2021), dengan investor fokus pada proposal paket stimulus senilai 1,9 triliun dolar AS dan kecepatan distribusi vaksin COVID-19.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang dapat dihasilkan dari langkah-langkah stimulus.

Baca juga: Harga emas jatuh ke 21,5 dolar tertekan penguatan "greenback"

Komentar Janet Yellen, yang dicalonkan Biden untuk mengepalai Departemen Keuangan, menggarisbawahi perlunya stimulus, juga mendukung logam tersebut, kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Future.

Yellen, mantan ketua Federal Reserve, pada Selasa (19/1/2021) mendesak anggota parlemen AS untuk "bertindak besar" pada pengeluaran bantuan dan mengatakan bantuan pandemi akan menjadi prioritas di atas kenaikan pajak.

Emas masih bisa mencapai 2.000 dolar AS, mungkin pada pertengahan kuartal kedua ketika sejumlah besar orang diinokulasi dan ada begitu banyak uang tunai dalam sistem dengan permintaan hampir kembali normal, kata Howie Lee, ekonom di OCBC Bank.

Baca juga: Harga Emas "rebound" dari penurunan tajam, terangkat harapan stimulus AS

"Orang-orang akan mulai melihat inflasi dengan sangat cermat," tambah Lee.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 44,6 sen atau 1,76 persen menjadi ditutup pada 25,766 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April melonjak 24,4 dolar AS atau 2,23 persen menjadi menetap di 1.116,40 dolar AS per ounce.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021