Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengingatkan bahwa vaksin Sinovac yang telah tiba di Kota Bogor, aman untuk disuntikkan kepada sasaran penerima karena sudah mendapat izin resmi "emergency use authorization" (EUA) atau penggunaan darurat dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

"Vaksin Sinovac juga telah lulus uji kehalalan dari MUI (Majelis Ulama Indonesia), sehingga aman untuk disuntikkan kepada sasaran penerimanya," kata Bima Arya di Kota Bogor, Rabu.

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Kota Bogor didahulukan kepada 10 pejabat

Menurut Bima Arya, Pemerintah Kota Bogor sebelumnya telah menerima sebanyak 9.160 dosis vaksin Sinovac dan akan disuntikkan kepada sasaran penerimanya mulai Kamis (14/1) dan seterusnya secara bertahap selama sekitar dua bulan.

Dari 9.160 dosis vaksin tersebut, kata dia, sebanyak 10 dosis untuk disuntikkan kepada pejabat serta selanjutnya 9.150 dosis lainnya untuk disuntikkan kepada tenaga kesehatan di Kota Bogor.

"Lokasi pemberian vaksin itu disebar di 64 fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan), baik rumah sakit, Puskesmas, maupun poliklinik," katanya.

Baca juga: Pemkot Bogor simpan vaksin COVID-19 Sinovac di Dinkes

Pemberian vaksin Sinovac akan mendahulukan kepada 10 pejabat yang akan menjadi contoh bagi tenaga kesehatan maupun bagi masyarakat pada saatnya nanti.

Ke-10 pejabat yang akan disuntikkan vaksin Sinovac lebih dulu antara lain, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Ketua MUI Kota Bogor KH Mustofa Abdullah bin Nuh, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor menerima kiriman sebanyak 9.160 dosis vaksin Sinovac dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang tiba di Kota Bogor pada Selasa (12/1) siang.

Baca juga: 9.160 dosis vaksin Sinovac tiba di Kota Bogor

Vaksin dibawa menggunakan kendaraankontainer tersebut diterima oleh Wali Kota Bogor Bima Arya yang didampingi Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno.

Vaksin yang ditempatkan di dalam lima dus tersebut setelah diterima segera ditempatkan dalam lima "cold chain" yakni lemari pendingin khusus vaksin dengan temperatur tertentu, untuk menjaga kualitas vaksin dan disimpan di ruang farmasi di Dinas Kesehatan.
 

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021