Kasus virus corona di seluruh dunia menembus angka 90 juta pada Senin (11/1), menurut hitungan Reuters, saat negara di semua belahan bumi berjuang mendapatkan vaksin dan terus memperluas atau memberlakukan kembali penguncian untuk memerangi varian baru COVID-19.

Varian baru virus corona yang semula ditemukan di Inggris Raya dan Afrika Selatan menyebar dengan cepat secara global.

Menurut hitungan Reuters, kasus virus corona meningkat tajam dalam beberapa bulan belakangan dengan sekitar sepertiga dari total kasus terdaftar dalam 48 hari terakhir.

Eropa, yang menjadi kawasan pertama yang melaporkan 25 juta kasus pekan lalu, masih menjadi daerah yang paling parah terdampak pandemi di dunia, disusul oleh Amerika Utara dan Amerika Latin, dengan masing-masing 22,4 juta dan 16,3 juta kasus.

Eropa melaporkan sekitar 31 persen dari 1,93 juta kematian COVID-19 secara global.

Baca juga: Dalam ritual mandi es tahunan, warga Jepang berdoa pandemi cepat berakhir

Inggris Raya, negara Eropa yang paling menderita akibat pandemi, melampaui 3 juta kasus pada Jumat lalu.

Negara tersebut akan memvaksinasi orang-orang yang paling rentan terhadap COVID-19 hingga pertengahan Februari dan berencana memberikan vaksin kepada orang dewasa pada musim gugur.

Baca juga: Positif COVID-19 bertambah 9.640, sembuh bertambah 7.513 orang

Untuk mengendalikan penyebaran varian baru virus corona, negara di seluruh dunia mulai memperluas pembatasan pergerakan masyarakat dan kegiatan usaha.

Di Jerman, Kanselir Angela Merkel dan para perdana menteri negara bagian pekan lalu sepakat untuk membatasi perjalanan non-esensial bagi warga di daerah episentrum pandemi di seluruh Jerman untuk pertama kalinya, setelah penguncian pada Desember lalu gagal mengurangi jumlah kasus secara signifikan.

Otoritas Prancis menerapkan jam malam yang lebih ketat di Kota Marseille setelah pihaknya mengumumkan temuan kasus varian baru COVID-19 Inggris di kota Mediterania tersebut.

Kemudian Amerika Serikat, negara yang mengalami pandemi terparah di dunia, melaporkan jumlah kematian COVID-19 tertinggi pada Rabu, dengan 4.000 lebih kematian dalam sehari.

Baca juga: Raja Arab Saudi menerima suntikan vaksin COVID-19

AS mencatat lebih dari 22 juta kasus sejak virus corona mewabah, dengan laporan rata-rata 245.000 infeksi baru per hari selama tujuh hari terakhir, menurut data Reuters.

Sementara itu, di Asia, India mengkonfirmasi 150.000 lebih kematian COVID-19 pada Selasa lalu, menjadikannya negara ketiga yang mencatat rekor.

Baca juga: Biden merencanakan bantuan ekonomi triliunan dolar akibat pandemi

Negara Asia selatan itu merestui dua vaksin COVID-19 dan akan meluncurkan program vaksinasi pada 16 Januari, dengan memprioritaskan sekitar 30 juta pekerja garda terdepan dan layanan kesehatan.

Sumber: Reuters

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021