Bekasi, (Antara Megapolitan) - Sebanyak 47 perwakilan jemaah calon haji dari tiga provinsi mengaku telah menjadi korban penipuan pemberangkatan haji oleh salah satu yayasan di Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Jemaah itu ada yang berasal dari Provinsi Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta," kata pengacara jemaah Ikhsan Abdullah di Bekasi, Rabu.

Menurut Ikhsan, ke-47 jemaah itu mengaku telah menjadi korban penipuan dari yayasan pemberangkatan haji As Sa`adah di Kompleks Trans Angkatan Darat Nomor 35, RT002/08, Kelurahan Jatiranggon, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.

"Yayasan itu dikelola satu keluarga, masing-masing berinisial AS selaku pemilik yayasan, istri pemilik yayasan RH selaku bagian promosi, dan anak pemilik yayasan AA yang bertugas mengelola keuangan jemaah," katanya.

Para pengelola yayasan itu, kata dia, telah dilaporkan kepada Polresta Bekasi Kota dengan nomor laporan LP/702/K/IV/2014/spkt/resta Bks Kota pada 12 April 2014.

"Total kerugian jemaah mencapai Rp1,5 miliar lebih dengan rata-rata setoran per jemaah mencapai Rp35 juta hingga Rp585 juta," katanya.

Para jemaah itu mendatangi yayasan pada Rabu (29/4) untuk meminta pertanggungjawaban pengelola karena mereka belum juga diberangkatkan sejak 2011.

"Padahal pihak pengelola yayasan menjanjikan akan memberangkatkan para jemaah secara cepat, rata-rata dijanjikan satu tahun setelah penyetoran uang," katanya.

Salah satu jemaah asal Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Supardi (65), mengaku telah menyetorkan uang hingga Rp35 juta pada 2011.

"Saya dijanjikan memperoleh fasilitas haji plus, hotel berbintang, tidak perlu antre, jarak dekat ke Masjidil Haram dan Nabawi, dan fasilitas lainnya," katanya.

Namun, sampai dengan batas waktu yang dijanjikan, Suoardi belum juga diberangkatkan oleh yayasan.

"Rekan saya ada 47 orang yang melapor ke pengacara agar kami didampingi untuk mengembalikan ongkos pemberangkatan kami," katanya.

Upaya lainnya yang dilakukan Supardi bersama rekan adalah dengan mendatangi Kantor Kementerian Agama menemui Direktur Pembinaan Haji dan Umroh Kemenag Muhajirin.

"Namun sampai saat ini belum juga ada tindak lanjut," katanya.

Hingga berita ini dibuat, Antara belum memperoleh klarifikasi dari pihak yayasan seputar persoalan itu.

Puluhan jemaah hingga kini masih tertahan di luar rumah karena pihak yayasan menggembok gerbang masuk.

Jemaah berencana melanjutkan aksinya ke Mapolresta Bekasi Kota untuk mendesak penangkapan terhadap para pengelola yayasan.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015