Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merevitalisasi toilet di sejumlah destinasi wisata termasuk di pura sebagai salah satu daya tarik wisata budaya di Bali.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hari Santosa Sungkari, Rabu, mengatakan revitalisasi ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan.
"Saya percaya pariwisata akan rebound, dan kita bisa lihat di pura yang disucikan ini. Peziarah, jemaah, siapapun yang ke sini kita berikan fasilitas pendukung untuk kenyamanan. Dan kalau mereka sembahyang, ada tempatnya. Semoga bermanfaat bagi para jamaah dan peziarah," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf berupaya bangkitkan geliat pariwisata di Desa Kerobokan Bali
Pura Lempuyang di Kabupaten Karangasem, Bali, menjadi salah satu obyek untuk revitalisasi.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Karangasem, I Putu Arnawa, mengatakan destinasi di Karangasem, Bali, saat ini banyak dalam pengembangan di tengah pandemi COVID-19.
"Kami yakin bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Karena, hal ini menambah kenyamanan tamu yang datang ke Lempuyang. Dan bantuan ini bukan hanya untuk kepentingan pribadi atau wisata, tapi untuk kepentingan sembahyang. Karena sangat mulia memfasilitasi umat yang akan sembahyang, karena amal kebaikan sembahyang tentu kita akan menikmatinya," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf dorong mobilitas wisatawan melalui program "Big Promo"
Dalam kegiatan ini, dilakukan juga Penandatanganan BAST Revitalisasi Toilet oleh Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf Wawan Gunawan dan Kadispar Kabupaten Buleleng, I Putu Arnawa disaksikan oleh Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, dan Bendesa Adat Purwayu.
Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf Wawan Gunawan, mengatakan pihaknya berupaya semakin intensif melakukan revitalisasi toilet di sejumlah destinasi wisata.
"Karena hal ini juga sesuai dengan instruksi Menparekraf yang meminta kita gas pol untuk pariwisata. Kita berharap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa segera pulih pada 2021, sehingga bisa kembali menghidupkan perekonomian pelaku parekraf," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf perkenalkan katalog Scene 2020 untuk cetak penulis skenario
Wawan Gunawan mengatakan Kemenparekraf hadir untuk mendampingi untuk membangun keyakinan wisatawan.
"Kita harus meyakinkan wisatawan bahwa destinasi wisata sudah siap dan kita menerapkan protokol kesehatan yang ketat, bahkan hingga ke toilet," katanya.
Ditambahkannya, hadirnya sejumlah program revitasasi Kemenparekraf diharapkan menjadi nilai tambah bagi Bali.
"Kita sama-sama bekerja untuk membangun destinasi yang betul-betul dinikmati yang berkelanjutan. Terapkan protokol kesehatan agar wisatawan bisa kembali datang ke Bali," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hari Santosa Sungkari, Rabu, mengatakan revitalisasi ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan.
"Saya percaya pariwisata akan rebound, dan kita bisa lihat di pura yang disucikan ini. Peziarah, jemaah, siapapun yang ke sini kita berikan fasilitas pendukung untuk kenyamanan. Dan kalau mereka sembahyang, ada tempatnya. Semoga bermanfaat bagi para jamaah dan peziarah," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf berupaya bangkitkan geliat pariwisata di Desa Kerobokan Bali
Pura Lempuyang di Kabupaten Karangasem, Bali, menjadi salah satu obyek untuk revitalisasi.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Karangasem, I Putu Arnawa, mengatakan destinasi di Karangasem, Bali, saat ini banyak dalam pengembangan di tengah pandemi COVID-19.
"Kami yakin bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Karena, hal ini menambah kenyamanan tamu yang datang ke Lempuyang. Dan bantuan ini bukan hanya untuk kepentingan pribadi atau wisata, tapi untuk kepentingan sembahyang. Karena sangat mulia memfasilitasi umat yang akan sembahyang, karena amal kebaikan sembahyang tentu kita akan menikmatinya," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf dorong mobilitas wisatawan melalui program "Big Promo"
Dalam kegiatan ini, dilakukan juga Penandatanganan BAST Revitalisasi Toilet oleh Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf Wawan Gunawan dan Kadispar Kabupaten Buleleng, I Putu Arnawa disaksikan oleh Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, dan Bendesa Adat Purwayu.
Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf Wawan Gunawan, mengatakan pihaknya berupaya semakin intensif melakukan revitalisasi toilet di sejumlah destinasi wisata.
"Karena hal ini juga sesuai dengan instruksi Menparekraf yang meminta kita gas pol untuk pariwisata. Kita berharap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa segera pulih pada 2021, sehingga bisa kembali menghidupkan perekonomian pelaku parekraf," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf perkenalkan katalog Scene 2020 untuk cetak penulis skenario
Wawan Gunawan mengatakan Kemenparekraf hadir untuk mendampingi untuk membangun keyakinan wisatawan.
"Kita harus meyakinkan wisatawan bahwa destinasi wisata sudah siap dan kita menerapkan protokol kesehatan yang ketat, bahkan hingga ke toilet," katanya.
Ditambahkannya, hadirnya sejumlah program revitasasi Kemenparekraf diharapkan menjadi nilai tambah bagi Bali.
"Kita sama-sama bekerja untuk membangun destinasi yang betul-betul dinikmati yang berkelanjutan. Terapkan protokol kesehatan agar wisatawan bisa kembali datang ke Bali," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020