Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore kembali ditutup menguat didukung oleh sentimen paket stimulus di Amerika Serikat.
Rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.130 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.155 per dolar AS.
"Penguatan rupiah hari ini masih ditopang sentimen stimulus AS yang telah ditandatangani oleh Trump," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Emas turun 2,8 dolar, ketika saham AS menguat dan dolar "rebound"
Senat AS bersiap untuk memberikan suara apakah akan meningkatkan jumlah stimulus yang akan diberikan kepada orang Amerika yang memenuhi syarat usai Trump pada Minggu (27/12) lalu menandatangani undang-undang bantuan pandemi senilai 2,3 triliun dolar AS.
Dewan Perwakilan Rakyat memilih untuk meningkatkan jumlah stimulus bagi orang Amerika yang memenuhi syarat dari 600 dolar AS menjadi 2.000 dolar AS pada Senin (28/12).
Sementara itu Inggris telah meraih kesepakatan perdagangan Brexit yang sempit dengan Uni Eropa hanya tujuh hari sebelum keluar dari salah satu blok perdagangan terbesar di dunia dalam pergeseran global paling signifikan sejak hilangnya kerajaannya.
Baca juga: Arif Satria: Sektor pertanian dapat menjadi penyelamat ekonomi bangsa
Kesepakatan perdagangan pasca-Brexit yang dicapai antara Uni Eropa dan Inggris selama minggu sebelumnya juga meningkatkan selera risiko investor. Meskipun perjanjian tersebut kurang detil, prospek yang membaik untuk pertumbuhan global dan pemulihan ekonomi dari COVID-19 memperlihatkan keuntungan di saham global.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.148 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.130 per dolar AS hingga Rp14.153 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.169 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.184 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.130 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.155 per dolar AS.
"Penguatan rupiah hari ini masih ditopang sentimen stimulus AS yang telah ditandatangani oleh Trump," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Emas turun 2,8 dolar, ketika saham AS menguat dan dolar "rebound"
Senat AS bersiap untuk memberikan suara apakah akan meningkatkan jumlah stimulus yang akan diberikan kepada orang Amerika yang memenuhi syarat usai Trump pada Minggu (27/12) lalu menandatangani undang-undang bantuan pandemi senilai 2,3 triliun dolar AS.
Dewan Perwakilan Rakyat memilih untuk meningkatkan jumlah stimulus bagi orang Amerika yang memenuhi syarat dari 600 dolar AS menjadi 2.000 dolar AS pada Senin (28/12).
Sementara itu Inggris telah meraih kesepakatan perdagangan Brexit yang sempit dengan Uni Eropa hanya tujuh hari sebelum keluar dari salah satu blok perdagangan terbesar di dunia dalam pergeseran global paling signifikan sejak hilangnya kerajaannya.
Baca juga: Arif Satria: Sektor pertanian dapat menjadi penyelamat ekonomi bangsa
Kesepakatan perdagangan pasca-Brexit yang dicapai antara Uni Eropa dan Inggris selama minggu sebelumnya juga meningkatkan selera risiko investor. Meskipun perjanjian tersebut kurang detil, prospek yang membaik untuk pertumbuhan global dan pemulihan ekonomi dari COVID-19 memperlihatkan keuntungan di saham global.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.148 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.130 per dolar AS hingga Rp14.153 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.169 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.184 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020