Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan siap mendukung 100 persen pariwisata Bali yang berbasis budaya, di tengah berbagai pesona alam yang dimiliki Pulau Dewata.
"Saya berharap di Pulau Bali ini kita bisa menciptakan pariwisata yang berkualitas atau quality tourism," kata Sandiaga Uno saat melakukan kunjungan kerja ke kediaman Gubernur Bali di Jayasabha Denpasar, Minggu.
Menparekraf menceritakan selama dirinya berada di Bali, telah melakukan kunjungan ke destinasi wisata di Kuta, Badung, dan berdiskusi dengan pelaku pariwisata hingga pengunjung.
"Para pengunjung dan pelaku pariwisata menyatakan apresiasinya terhadap penanganan COVID-19 di Pulau Bali," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga menyatakan rasa kagum terhadap pesona alam di bagian Bali Barat.
Baca juga: Sandiaga Uno segera jalankan tiga gagasan pariwisata Indonesia
"Saya baru pertama kali menaiki perbukitan di Pura Batu Kursi di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Sedangkan di Bali Timur itu yang sangat cantik alamnya ada di Tulamben, Karangasem," ujarnya.
Mendengar hal itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengemukakan kebijakan pembangunan pariwisata di Pulau Dewata ini selalu mengedepankan konsep pariwisata yang berbasis budaya dengan kearifan lokalnya.
"Jadi kami harus mengedepankan 'quality tourism' di Bali, agar pariwisata Bali berjalan secara berkelanjutan," ucapnya.
Baca juga: Kemenparekraf berupaya bangkitkan geliat pariwisata di Desa Kerobokan Bali
Menurut dia, salah satu cara untuk menciptakan pariwisata berkualitas di Bali, selain berpegang teguh pada budaya dan kearifan lokal Bali, juga melakukan penerapan protokol kesehatan dengan disiplin.
Kemudian secara berkelanjutan dan agar memiliki manfaat, maka pihaknya mendorong Kemenparekraf untuk mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dengan memberdayakan mata rantai pertanian dan kelautan di Bali sebagai sumber pendukung aktivitas pariwisata.
"Kami ingin tata kelola pariwisata di Bali betul-betul bisa memberdayakan mata rantai aktivitas pertanian dan hasil kelautan kami, supaya eknomi di Bali berjalan, dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat lokal," ucapnya.
Selanjutnya, karena Pulau Bali destinasi pariwisatanya juga berada di wilayah pesisir, maka sudah pula melakukan simulasi kunjungan wisata bahari dengan konsep mengelilingi Bali, dan mereka yang berwisata ini menginapnya di daratan Bali.
Baca juga: Indonesia Ecofest 2020 gairahkan ekowisata di tanah air pascapandemi
"Bali komitmen untuk menciptakan destinasi wisata baru, salah satunya dengan mengusung konsep wisata bahari, dan kami mohon dukungan Bapak Menteri Pariwisata," ucapnya.
Gubernur yang didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati , Sekda Bali Dewa Made Indra dan Wabup Badung Ketut Suiasa pada kesempatan itu memberikan kenang-kenangan berupa Usada Barak 'Balinese Arak' kepada Menparekraf.
Menanggapi hal tersebut, Menparekraf mengatakan apa yang menjadi kehendak Gubernur Bali itu, pihaknya akan menjadikan dasar pertimbangan terkait kebijakan pariwisata di Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Saya berharap di Pulau Bali ini kita bisa menciptakan pariwisata yang berkualitas atau quality tourism," kata Sandiaga Uno saat melakukan kunjungan kerja ke kediaman Gubernur Bali di Jayasabha Denpasar, Minggu.
Menparekraf menceritakan selama dirinya berada di Bali, telah melakukan kunjungan ke destinasi wisata di Kuta, Badung, dan berdiskusi dengan pelaku pariwisata hingga pengunjung.
"Para pengunjung dan pelaku pariwisata menyatakan apresiasinya terhadap penanganan COVID-19 di Pulau Bali," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga menyatakan rasa kagum terhadap pesona alam di bagian Bali Barat.
Baca juga: Sandiaga Uno segera jalankan tiga gagasan pariwisata Indonesia
"Saya baru pertama kali menaiki perbukitan di Pura Batu Kursi di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Sedangkan di Bali Timur itu yang sangat cantik alamnya ada di Tulamben, Karangasem," ujarnya.
Mendengar hal itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengemukakan kebijakan pembangunan pariwisata di Pulau Dewata ini selalu mengedepankan konsep pariwisata yang berbasis budaya dengan kearifan lokalnya.
"Jadi kami harus mengedepankan 'quality tourism' di Bali, agar pariwisata Bali berjalan secara berkelanjutan," ucapnya.
Baca juga: Kemenparekraf berupaya bangkitkan geliat pariwisata di Desa Kerobokan Bali
Menurut dia, salah satu cara untuk menciptakan pariwisata berkualitas di Bali, selain berpegang teguh pada budaya dan kearifan lokal Bali, juga melakukan penerapan protokol kesehatan dengan disiplin.
Kemudian secara berkelanjutan dan agar memiliki manfaat, maka pihaknya mendorong Kemenparekraf untuk mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dengan memberdayakan mata rantai pertanian dan kelautan di Bali sebagai sumber pendukung aktivitas pariwisata.
"Kami ingin tata kelola pariwisata di Bali betul-betul bisa memberdayakan mata rantai aktivitas pertanian dan hasil kelautan kami, supaya eknomi di Bali berjalan, dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat lokal," ucapnya.
Selanjutnya, karena Pulau Bali destinasi pariwisatanya juga berada di wilayah pesisir, maka sudah pula melakukan simulasi kunjungan wisata bahari dengan konsep mengelilingi Bali, dan mereka yang berwisata ini menginapnya di daratan Bali.
Baca juga: Indonesia Ecofest 2020 gairahkan ekowisata di tanah air pascapandemi
"Bali komitmen untuk menciptakan destinasi wisata baru, salah satunya dengan mengusung konsep wisata bahari, dan kami mohon dukungan Bapak Menteri Pariwisata," ucapnya.
Gubernur yang didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati , Sekda Bali Dewa Made Indra dan Wabup Badung Ketut Suiasa pada kesempatan itu memberikan kenang-kenangan berupa Usada Barak 'Balinese Arak' kepada Menparekraf.
Menanggapi hal tersebut, Menparekraf mengatakan apa yang menjadi kehendak Gubernur Bali itu, pihaknya akan menjadikan dasar pertimbangan terkait kebijakan pariwisata di Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020