Bekasi, (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan melakukan serangkaian pembenahan terkait pengelolaan limbah tinja di wilayah setempat mulai 2015.

"Pembenahan perlu dilakukan supaya penanganan efektif, lingkungan tidak kian tercemar, dan bisa memberikan kontribusi untuk pemerintah," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Sabtu.

Rahmat mengatakan, selama ini Unit Pelaksana Teknis Daerah Instalasi Pengelolaan Limbah Tinja Sumur Batu belum banyak berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah.

"UPTD yang berada di bawah Dinas Kebersihan itu hingga kini lebih besar alokasi anggaran untuk operasionalnya saja daripada kontribusi yang disetorkan ke kas daerah," katanya.

Salah satu faktor yang mengakibatkan terjadinya kondisi tersebut ialah kurangnya Sumber Daya Manusia yang bertugas di IPLT tersebut.

"Karena SDM terbatas, pengawasan dan pengelolaan limbah domestik skala perumahan menengah pun minim," katanya.

Akibatnya banyak rumah tangga yang septic tanknya dibiarkan terus-menerus mencemari hingga lingkungan kian terdegradasi kualitasnya.

"Padahal jika pengawasan dilakukan dengan baik, mereka diharuskan menguras septic tanknya. Dengan demikian lingkungan bisa terselamatkan, kontribusi untuk IPLT pun bertambah," katanya.

Selain pembenahan dari segi SDM, dikembangkan pula program strategi pengembangan revitalisasi dan peningkatan kapasitas pengelolaan IPLT.

"Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dimanfaatkan dana alokasi sebesar Rp 1,5 miliar dari APBD Kota Bekasi tahun 2015 dan APBN tahun 2016," katanya.

Revitalisasi dilakukan untuk pembangunan bak anaerob, pengurasan kolam fakultatif dan maturasi, mengoperasikan pipa pompa, dan memfungsikan kembali air rator serta pembangunan reaktor biodigester. 

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015