Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menetapkan status siaga II bencana, karena dalam beberapa pekan terakhir ini di wilayah tersebut kerap terjadi bencana alam seperti tanah longsor dan puting beliung.

"Penetapan status ini tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan khususnya di masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo di Sukabumi, Sabtu.

Menurutnya, dalam beberapa pekan terakhir ini sudah ada puluhan laporan kejadian bencana alam dan terakhir terjadi bencana puting beliung dan longsor di beberapa desa. Akibat kejadian itu puluhan rumah rusak, baik ringan, sedang maupun berat, tetapi tidak ada korban jiwa para peristiwa bencana alam.

Antisipasi terjadinya bencana yang merenggut korban jiwa seperti longsornya tebing setinggi 30 meter di Kampung Cimerak, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas yang menewaskan 12 orang, maka warga harus lebih meningkatkan kewaspadaan, karena hampir seluruh daerah di Kabupaten Sukabumi rawan bencana.

"Hujan deras disertai angin kencang hampir setiap hari terjadi yang berpotensi terjadinya bencana, maka dari itu warga harus siaga dan waspada agar jika kondisi daerahnya berpotensi terjadi bencana untuk mengungsi sementara dahulu ke tempat yang lebih aman," tambahnya.

Ia mengatakan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) intensitas hujan masih cukup tinggi dari April hingga Mei mendatang, apalagi memasuki musim kemarau ini hujan selalu disertai angin kencang dan petir. Untuk antisipasi yang dilakukan pihaknya, selain memberikam imbauan juga memasang patok atau beronjong kawat di lokasi rawan longsor.

"Namun bagaimanapun juga bencana tidak bisa diprediksi, kita hanya bisa mewaspadai untuk meminimalisir dampak dari bencana," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015