Bekasi, (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat pada Kamis mengerahkan 224 aparat gabungan untuk membongkar bangunan liar yang berdiri di atas bakal lahan jalan tol ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Becakayu.
"Tim gabungan itu terdiri atas Satuan Polisi Pamong Praja, kepolisian, Dinas Perhubungan, dan aparatur kelurahan serta kecamatan," kata Kasi Kerja Sama Hubungan Fungsional Bidang Trantibim Satpol PP Kota Bekasi Suhendra, di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, aparat tersebut difokuskan pada dua area penertiban bangunan liar sepanjang Jalan Kalimalang yang masing-masing berada di Kecamatan Pondokgede dan Kecamatan Bekasi Barat.
"Target kami di Kecamatan Pondokgede sebanyak delapan bangunan dan sisanya di Kecamatan Bekasi Barat sebanyak 28 bangunan liar," katanya.
Menurut dia, penertiban itu merupakan agenda lanjutan dari rangkaian proyek pembebasan Tol Becakayu yang kini tengah digarap pemerintah pusat.
"Kegiatannya ditargetkan rampung hari ini juga, mungkin sampai malam nanti tetap berjalan," katanya.
Keberadaan bangunan liar berupa tempat usaha dan rumah tinggal semipermanen dan permanen itu dianggap menyalahi aturan karena berdiri di lahan pengairan yang kini tengah menjadi area pemancangan tiang jembatan tol.
Mayoritas bangunan liar itu telah berdiri sejak belasan tahun lalu di antaranya sudah 17 tahun lamanya mendirikan tempat usaha di wilayah setempat.
"Surat peringatan dan sosialisasi sudah kita lakukan sejak 2014 lalu. Tapi, nyatanya sampai hari ini tidak juga dipatuhi, maka kita bongkar paksa," katanya.
Pembongkaran paksa di jalur selatan Kalimalang itu dibantu dengan dua unit truk "backhoe" dan sejumlah kendaraan berat truk untuk mengangkut puing bangunan.
Kegiatan itu sempat memperoleh tentangan dari salah satu pengguna lahan yang mengaku belum pernah mendapatkan sosialisasi terkait kegiatan itu.
"Ada empat pengguna lahan di Kecamatan Pondokgede yang kita beri dispensasi waktu untuk dia membonkar sendiri bangunannya dalam 1x24 jam," katanya.
Namun demikian, pembongkaran di Kecamatan Bekasi Barat berlangsung lancar dengan disaksikan para pemilik bangunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Tim gabungan itu terdiri atas Satuan Polisi Pamong Praja, kepolisian, Dinas Perhubungan, dan aparatur kelurahan serta kecamatan," kata Kasi Kerja Sama Hubungan Fungsional Bidang Trantibim Satpol PP Kota Bekasi Suhendra, di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, aparat tersebut difokuskan pada dua area penertiban bangunan liar sepanjang Jalan Kalimalang yang masing-masing berada di Kecamatan Pondokgede dan Kecamatan Bekasi Barat.
"Target kami di Kecamatan Pondokgede sebanyak delapan bangunan dan sisanya di Kecamatan Bekasi Barat sebanyak 28 bangunan liar," katanya.
Menurut dia, penertiban itu merupakan agenda lanjutan dari rangkaian proyek pembebasan Tol Becakayu yang kini tengah digarap pemerintah pusat.
"Kegiatannya ditargetkan rampung hari ini juga, mungkin sampai malam nanti tetap berjalan," katanya.
Keberadaan bangunan liar berupa tempat usaha dan rumah tinggal semipermanen dan permanen itu dianggap menyalahi aturan karena berdiri di lahan pengairan yang kini tengah menjadi area pemancangan tiang jembatan tol.
Mayoritas bangunan liar itu telah berdiri sejak belasan tahun lalu di antaranya sudah 17 tahun lamanya mendirikan tempat usaha di wilayah setempat.
"Surat peringatan dan sosialisasi sudah kita lakukan sejak 2014 lalu. Tapi, nyatanya sampai hari ini tidak juga dipatuhi, maka kita bongkar paksa," katanya.
Pembongkaran paksa di jalur selatan Kalimalang itu dibantu dengan dua unit truk "backhoe" dan sejumlah kendaraan berat truk untuk mengangkut puing bangunan.
Kegiatan itu sempat memperoleh tentangan dari salah satu pengguna lahan yang mengaku belum pernah mendapatkan sosialisasi terkait kegiatan itu.
"Ada empat pengguna lahan di Kecamatan Pondokgede yang kita beri dispensasi waktu untuk dia membonkar sendiri bangunannya dalam 1x24 jam," katanya.
Namun demikian, pembongkaran di Kecamatan Bekasi Barat berlangsung lancar dengan disaksikan para pemilik bangunan.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015