Jakarta, (Antara Megapolitan) - Direktur Eksekutif Pusaka Trisakti Fahmi Habsyi berharap Megawati Soekarnoputri panjang umur dan sehat agar bisa memimpin partai tersebut dan menjadi pemenang kembali pada pemilu mendatang.
"Saya optimis dengan pengurus baru, tapi saya lebih optimis dengan harapan pidato Bu Mega agar mendoakan beliau tetap panjang umur dan sehat memimpin partai. Melihat hasil kongres, itu merupakan satu-satunya kunci PDIP langgeng hingga 2020," kata Direktur Eksekutif Pusaka Trisakti Fahmi Habsyi di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan beban pengurus pusat PDIP berat dan harus segera kerja keras mengembalikan, menjawab dan mengelola presepsi publik terhadap PDIP untuk kembali memenangkan pileg 2019 ditengah noda hitam penangkapan Adriansyah dan lain-lain.
Fahmi mengatakan sebenarnya banyak harapan terhadap kongres PDIP di Bali memunculkan kader-kader PDIP muda dan potensial untuk proses alih generasi dalam kerangka mempersiapkan partai menjadi partai modern yang siap menghadapi tantangan kedepan 2019.
Struktur DPP PDIP yang masih didominasi oleh pengurus lama dan juga "kader-kader" bermasalah dengan hukum maupun bermasalahketika jadi anggota DPR . Namun hal itu tetap dilihat optimis oleh Pusat Kajian Trisakti (Pusaka Trisakti).
"Politik itu kan kemampuan memenangkan dan mengelola presepsi. PDIP nampaknya tidak dalam upaya memenangkan presepsi dan harapan publik dengan meregenerasi dengan kader-kader muda ideologis tapi juga diakui kapasitasnya oleh publik dalam jajaran pengurus inti," ujarnya.
Fahmi mencontohkan kader muda PDIP yang menonjol yaitu Ganjar Pranowo, Boy Sadikin, Arif Wibowo, Dwi Ria Latifa, Masinton, Daniel Tobing. Mereka kader yang berpengalaman mengelola organisasi banyak tapi mungkin partai sedang ingin situasi woles-woles (slow-slow) saja.
Ia mengungkapkan tidak usah khawatir kinerja struktur PDIP hasil kongres Bali kemarin untuk perkembangan PDIP dimasa datang, selama sumbu kekuatan dan presepsi tetap pada figur Bu Mega .
Kongres tidak sedang berfokus mempersiapkan struktur inti PDIP yang mampu kerja-kerja politik menghadapi tantangan 2019 ketika berhadapan dengan partai-partai lain yang sedang mengkonsolidasikan orang muda dalam kepengurusannya yang mampu mengolah dan memenangkan presepsi publik di pileg 2019.
Hasil kongres memperlihatkan bahwa potensi dan harapan PDIP memenangkan pileg 2019 kedepan selain figur Bu Mega juga sangat bergantung pada kekuatan kerja-kerja politik DPD-DPD PDIP di Provinsi.
"Mayoritas kapasitas Ketua DPD-DPD teruji, memiliki basis masa, dan melampui kapasitas dalam mengelola organisasi dibanding beberapa nama yang masuk dalam struktur DPP partai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Saya optimis dengan pengurus baru, tapi saya lebih optimis dengan harapan pidato Bu Mega agar mendoakan beliau tetap panjang umur dan sehat memimpin partai. Melihat hasil kongres, itu merupakan satu-satunya kunci PDIP langgeng hingga 2020," kata Direktur Eksekutif Pusaka Trisakti Fahmi Habsyi di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan beban pengurus pusat PDIP berat dan harus segera kerja keras mengembalikan, menjawab dan mengelola presepsi publik terhadap PDIP untuk kembali memenangkan pileg 2019 ditengah noda hitam penangkapan Adriansyah dan lain-lain.
Fahmi mengatakan sebenarnya banyak harapan terhadap kongres PDIP di Bali memunculkan kader-kader PDIP muda dan potensial untuk proses alih generasi dalam kerangka mempersiapkan partai menjadi partai modern yang siap menghadapi tantangan kedepan 2019.
Struktur DPP PDIP yang masih didominasi oleh pengurus lama dan juga "kader-kader" bermasalah dengan hukum maupun bermasalahketika jadi anggota DPR . Namun hal itu tetap dilihat optimis oleh Pusat Kajian Trisakti (Pusaka Trisakti).
"Politik itu kan kemampuan memenangkan dan mengelola presepsi. PDIP nampaknya tidak dalam upaya memenangkan presepsi dan harapan publik dengan meregenerasi dengan kader-kader muda ideologis tapi juga diakui kapasitasnya oleh publik dalam jajaran pengurus inti," ujarnya.
Fahmi mencontohkan kader muda PDIP yang menonjol yaitu Ganjar Pranowo, Boy Sadikin, Arif Wibowo, Dwi Ria Latifa, Masinton, Daniel Tobing. Mereka kader yang berpengalaman mengelola organisasi banyak tapi mungkin partai sedang ingin situasi woles-woles (slow-slow) saja.
Ia mengungkapkan tidak usah khawatir kinerja struktur PDIP hasil kongres Bali kemarin untuk perkembangan PDIP dimasa datang, selama sumbu kekuatan dan presepsi tetap pada figur Bu Mega .
Kongres tidak sedang berfokus mempersiapkan struktur inti PDIP yang mampu kerja-kerja politik menghadapi tantangan 2019 ketika berhadapan dengan partai-partai lain yang sedang mengkonsolidasikan orang muda dalam kepengurusannya yang mampu mengolah dan memenangkan presepsi publik di pileg 2019.
Hasil kongres memperlihatkan bahwa potensi dan harapan PDIP memenangkan pileg 2019 kedepan selain figur Bu Mega juga sangat bergantung pada kekuatan kerja-kerja politik DPD-DPD PDIP di Provinsi.
"Mayoritas kapasitas Ketua DPD-DPD teruji, memiliki basis masa, dan melampui kapasitas dalam mengelola organisasi dibanding beberapa nama yang masuk dalam struktur DPP partai," katanya.
Editor : Feru Lantara
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015