Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyebutkan tingkat kesembuhan pasien COVID-19 mencapai 87,9 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan nasional.

"Tingkat kesembuhan pasien yang terkonfirmasi positif cukup tinggi yang rata-rata persentasenya mencapai 87,9 persen," kata Humas Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Jumat.

Baca juga: Persentase pasien COVID-19 Kabupaten Sukabumi sembuh di atas rata-rata nasional

Persentase kesembuhan pasien COVID-19 setiap harinya selalu berubah, namun rata-rata selalu di atas 85 persen, bahkan pada pekan lalu persentasenya mencapai 90 persen lebih, ujarnya.

Persentase tingkat kesembuhan ini dihitung dari pertambahan kasus baru, pasien lama, kasus kematian pasien COVID-19 dan jumlah pasien yang sembuh setiap harinya.

Data perkembangan COVID-19 Kabupaten Sukabumi pada Jumat, (11/12) kasus baru bertambah 17 orang dan yang sembuh ada 18 orang. Sehingga untuk total keseluruhan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 1.689 orang.

Baca juga: Persentase pasien sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Sukabumi melonjak

Dari jumlah tersebut 1.486 orang/pasien (87.9 persen) sudah dinyatakan sembuh, pasien yang masih menjalani perawatan sebanyak 185 orang (10,95 persen dan pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia sebanyak 18 orang (1.07 persen)

Lanjut dia, tingginya tingkat kesembuhan pasien COVID-19 ini merupakan berkat kerjasama semua pihak khususnya tenaga medis dan pasien itu sendiri. Selain itu, untuk mempercepat penyembuhan perlu dukungan semua pihak agar pasien tetap semangat sehingga imun tubuhnya terus meningkat.

"Mayoritas warga Kabupaten Sukabumi yang terpapar COVID-19 tidak merasakan gejala dan baru mengetahui setelah dilakukan pemeriksaan," tambahnya.

Baca juga: Pasien COVID-19 sembuh di Kabupaten Sukabumi melonjak drastis

Di sisi lain, Eneng mengatakan untuk 17 kasus baru 10 orang berjenis kelamin laki-laki, tujuh perempuan. Adapun rentang usianya dari 25 hingga 72 tahun.

Kemudian dari hasil penelusuran ternyata hampir seluruhnnya tidak mengetahui riwayat tertular COVID-19 karena tidak pernah kontak erat atau melakukan perjalanan ke luar kota. Dari 17 pasien tersebut hanya satu pasien saja yang mempunyai riwayat kotak erat dengan pasien positif sebelumnya.

Maka dari itu, kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan dengan melakukan berbagai upaya pencegahan minimalnya melaksanakan protokol kesehatan di manapun berada.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020