KPU Kota Depok, Jawa Barat, melaksanakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di tempat pemungutan suara.
"Kami ingin memberikan pemahaman yang utuh kepada jajaran penyelenggara kami di bawah utamanya adalah KPPS untuk memastikan seluruh jajaran kami memahami alur dan mekanisme pemilihan yang akan dilakukan," kata Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna dalam keterangannya, diterima di Depok, Minggu.
Baca juga: KPU Depok siapkan bilik khusus untuk pemilih bersuhu 37,3 derajat Celsius ke atas
Nana mengatakan mengingat pilkada tahun ini dilaksanakan di tengah pandemik COVID-19, memberikan pemahaman dan menyosialisasikan penerapan hal baru di TPS terkait penerapan protokol kesehatan di TPS menjadi sangat penting.
"Ada hal baru yang akan diterapkan di TPS nanti kaitannya dengan penerapan protokol kesehatan, di antaranya jumlah pemilih dibatasi maksimal 500/TPS," katanya.
Baca juga: Penghitungan suara, KPU Depok siap gunakan Sirekap di Pilkada 2020
Ia menjelaskan seluruh petugas KPPS dan petugas ketertiban akan dilaksanakan rapid test terlebih dahulu sebelum bekerja, surat pemberitahuan memilih akan mengatur jadwal kedatangan pemilih ke TPS, sebelum TPS dibuka dan dimulai akan disemprotkan disinfektan terlebih dahulu dan selalu didisinfeksi secara berkala, area lokasi TPS diatur jarak minimal 1 meter.
"Setiap pemilih sebelum masuk lokasi TPS akan di cek suhu tubuh dan diperintahkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu dan diberikan sarung tangan sekali pakai, pemilih yang tidak menggunakan masker akan diberikan masker serta penggunaan tinta dengan cara diteteskan," papar-nya.
Baca juga: KPU Depok pastikan surat suara pilkada tersedia tepat waktu
Menurut dia sebagai penyelenggara tidak bisa bekerja sendiri, sangat membutuhkan kerja sama semua pihak apalagi pilkada tahun ini berbeda dari pilkada sebelumnya, dimana pilkada dalam kondisi pandemik COVID-19.
"Suksesnya pilkada yang dilaksanakan ini tergantung kepada kita untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, selalu menggunakan masker, sering mencuci tangan dan adaptasi kebiasaan baru yang lainnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Kami ingin memberikan pemahaman yang utuh kepada jajaran penyelenggara kami di bawah utamanya adalah KPPS untuk memastikan seluruh jajaran kami memahami alur dan mekanisme pemilihan yang akan dilakukan," kata Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna dalam keterangannya, diterima di Depok, Minggu.
Baca juga: KPU Depok siapkan bilik khusus untuk pemilih bersuhu 37,3 derajat Celsius ke atas
Nana mengatakan mengingat pilkada tahun ini dilaksanakan di tengah pandemik COVID-19, memberikan pemahaman dan menyosialisasikan penerapan hal baru di TPS terkait penerapan protokol kesehatan di TPS menjadi sangat penting.
"Ada hal baru yang akan diterapkan di TPS nanti kaitannya dengan penerapan protokol kesehatan, di antaranya jumlah pemilih dibatasi maksimal 500/TPS," katanya.
Baca juga: Penghitungan suara, KPU Depok siap gunakan Sirekap di Pilkada 2020
Ia menjelaskan seluruh petugas KPPS dan petugas ketertiban akan dilaksanakan rapid test terlebih dahulu sebelum bekerja, surat pemberitahuan memilih akan mengatur jadwal kedatangan pemilih ke TPS, sebelum TPS dibuka dan dimulai akan disemprotkan disinfektan terlebih dahulu dan selalu didisinfeksi secara berkala, area lokasi TPS diatur jarak minimal 1 meter.
"Setiap pemilih sebelum masuk lokasi TPS akan di cek suhu tubuh dan diperintahkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu dan diberikan sarung tangan sekali pakai, pemilih yang tidak menggunakan masker akan diberikan masker serta penggunaan tinta dengan cara diteteskan," papar-nya.
Baca juga: KPU Depok pastikan surat suara pilkada tersedia tepat waktu
Menurut dia sebagai penyelenggara tidak bisa bekerja sendiri, sangat membutuhkan kerja sama semua pihak apalagi pilkada tahun ini berbeda dari pilkada sebelumnya, dimana pilkada dalam kondisi pandemik COVID-19.
"Suksesnya pilkada yang dilaksanakan ini tergantung kepada kita untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, selalu menggunakan masker, sering mencuci tangan dan adaptasi kebiasaan baru yang lainnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020