Kehadiran program Bantuan Sosial Tunai (BST) dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemnsos) turut membangkitkan sektor pertanian di Kabupaten Kerinci, Jambi, yang sempat porak poranda akibat pandemi COVID-19.
Endang Sutarmi, salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang kesehariannya berprofesi sebagai petani mengaku sangat terbantu karena adanya dana BST. Warga Desa Gunung Labu, Dusun 3, RT 6, Jambi itu mengatakan, di masa pandemi COVID-19, suaminya kadang bekerja kadang tidak, sehingga kondisi ekonomi keluarga menjadi sangat kacau.
Hal itu diperparah dengan harga sayuran dan hasil perkebunan lainnya yang merosot tajam akibat daya beli yang rendah. Dana BST, ia gunakan untuk membeli sembako serta modal perkebunan stroberi. Dengan bantuan modal BST ini, ia berharap kondisi ekonomi keluarganya semakin mebaik.
"Kami mikir gimana kalau dikembangkan mumpung ada modal. Alhamduillah ada BST, jadi ada pendapatan dari stroberi. Makasih Presiden Jokowi. Semoga prekonomin kami lebih baik dari sebelumnya," tutur Endang.
Sementara itu, Kepala Kantor Pos (KKP) Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Rudi Hartono menyebutkan, 85 persen penduduk Kabupaten Kerinci menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Sehingga, BST ini sangat membantu masyarakat untuk kebutuhan pengadaan alat tani dan bibit.
"Bantuan dari pemerintah pusat berbentuk BST ini sangat membantu masyarakat. Mereka menggunakannya untuk biaya pendidikan anak, biaya pengadaan alat tani dan bibit, serta membeli sembako.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Endang Sutarmi, salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang kesehariannya berprofesi sebagai petani mengaku sangat terbantu karena adanya dana BST. Warga Desa Gunung Labu, Dusun 3, RT 6, Jambi itu mengatakan, di masa pandemi COVID-19, suaminya kadang bekerja kadang tidak, sehingga kondisi ekonomi keluarga menjadi sangat kacau.
Hal itu diperparah dengan harga sayuran dan hasil perkebunan lainnya yang merosot tajam akibat daya beli yang rendah. Dana BST, ia gunakan untuk membeli sembako serta modal perkebunan stroberi. Dengan bantuan modal BST ini, ia berharap kondisi ekonomi keluarganya semakin mebaik.
"Kami mikir gimana kalau dikembangkan mumpung ada modal. Alhamduillah ada BST, jadi ada pendapatan dari stroberi. Makasih Presiden Jokowi. Semoga prekonomin kami lebih baik dari sebelumnya," tutur Endang.
Sementara itu, Kepala Kantor Pos (KKP) Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Rudi Hartono menyebutkan, 85 persen penduduk Kabupaten Kerinci menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Sehingga, BST ini sangat membantu masyarakat untuk kebutuhan pengadaan alat tani dan bibit.
"Bantuan dari pemerintah pusat berbentuk BST ini sangat membantu masyarakat. Mereka menggunakannya untuk biaya pendidikan anak, biaya pengadaan alat tani dan bibit, serta membeli sembako.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020