Bogor (Antara-Megapolitan-Bogor) - Delegasi Indonesia memaparkan kemajuan program perbaikan pengelolaan perikanan rajungan (fisheries improvement project/FIP) menuju lestari, dalam pertemuan di Boston, Amerika Serikat.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) Dr Hawis Maddupa, yang baru kembali mengikuti pertemuan "International Boston Seafood Show", yang digagas Dewan Rajungan NFI (National Fisheries Institute) di Bogor, Jawa Barat, Minggu, menjelaskan kegiatan di AS itu berlangsung pada 15-17 Maret 2015.

Bersama Sekretaris Dewan APRI Bambang Arif Nugraha, APRI melaporkan perkembangan FIP sampai dengan Maret 2015.

Sebelumnya, laporan kemajuan FIP di Asia diawali oleh Jeremy Crawford dari Dewan Rajungan NFI, diikuti laporan wakil-wakil dari penanggung jawab FIP di negara Asia Tenggara seperti dari Indonesa, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Srilanka.

Kemajuan FIP di Indonesia, di antaranya persetujuan aturan penangkapan rajungan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Januari 2015, dan menyelesaikan penelitian yang dilakukan Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (P4KSI)-KKP) di Laut Jawa pada akhir Desember 2014.

Selanjutnya dilaporkan pula pertemuan pemangku kepentingan rajungan di Bogor untuk memperbarui aturan guna mendapatkan sertifikat dari Dewan Penata Layanan Kelautan (The Marine Stewardship Council/MSC), yang dihadiri oleh pemangku kepentingan di Indonesia di antaranya KKP, APRI, LSM, perguruan tinggi, dan nelayan.

Program FIP untuk 2015-2016 akan fokus mendukung program KKP di Kendari dan Laut Jawa, meninjau rancangan alat tangkap dan merumuskan sebuah komite pengarah untuk Laut Jawa.

Selain itu, juga akan menilai rantai pasokan dengan menerapkan dokumen pengendalian.

Ia menambahkan selama kegiatan berlangsung beberapa agenda yang dilakukan adalah pertemuan dengan Dewan Rajungan NFI, semua pemangku kepentingan di Asia serta para pembeli di AS, dan kalangan LSM untuk membahas status terkini upaya keberlanjutan perikanan rajungan di Asia.

APRI juga bertemu dengan beberapa lembaga seperti Sustainable Fisheries Partnership (SFP) membahas dokumen pengendalian.

Hawis Madduppa, yang juga dosen Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) menambahkan "International Boston Seafood Show" adalah acara perdagangan perikanan terbesar di Amerika Utara, yang sekarang dikenal sebagai "Seafood Expo North America/Seafood Processing North America".

Acara itu menarik lebih dari 20.000 pembeli dan pemasok produk-produk segar, beku, dikemas dan memberi nilai tambah hasil perikanan, peralatan, dan jasa.

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015