Purwakarta, (Antara Megapolitan) - Keramik Plered atau keramik berbagai jenis hasil kerajinan warga sekitar Plered Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mampu menembus pasar internasional hingga Eropa.
"Untuk sekarang ini, permintaan luar negeri cukup tinggi dari Korea Selatan," kata Ketua Cluster Keramik Plered Eman Sulaeman, di Purwakarta, Sabtu.
Jenis keramik yang banyak diminta pasar internasional itu umumnya keramik jenis pot atau vas bunga. Sedangkan Untuk permintaannya disesuaikan dengan kemampuan produksi, rata-rata pengirimannya mencapai 5.000 buah.
Biasanya, pengiriman kerajinan bisa dilakukan dengan berbagai cara, yakni melalui trader atau langsung bertaruh harga dengan para pembeli.
Menurut dia, selama ini para perajin keramik sebenarnya mengalami kendala dalam memenuhi permintaan ekspor. Diantara kendala itu, banyak perajin yang belum memiliki nomor induk kepabeanan (NIK), sebagai syarat melakukan ekspor.
Saat ini, disebutkan jumlah perajin keramik Plered mencapai lebih dari 200 perajin. Data tahun 2008 saja mencapai, dan setelah didata ulang terdapat 221 perajin.
"Perajin tidak selalu bertambah setiap tahun. Jumlahnya naik-turun," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Untuk sekarang ini, permintaan luar negeri cukup tinggi dari Korea Selatan," kata Ketua Cluster Keramik Plered Eman Sulaeman, di Purwakarta, Sabtu.
Jenis keramik yang banyak diminta pasar internasional itu umumnya keramik jenis pot atau vas bunga. Sedangkan Untuk permintaannya disesuaikan dengan kemampuan produksi, rata-rata pengirimannya mencapai 5.000 buah.
Biasanya, pengiriman kerajinan bisa dilakukan dengan berbagai cara, yakni melalui trader atau langsung bertaruh harga dengan para pembeli.
Menurut dia, selama ini para perajin keramik sebenarnya mengalami kendala dalam memenuhi permintaan ekspor. Diantara kendala itu, banyak perajin yang belum memiliki nomor induk kepabeanan (NIK), sebagai syarat melakukan ekspor.
Saat ini, disebutkan jumlah perajin keramik Plered mencapai lebih dari 200 perajin. Data tahun 2008 saja mencapai, dan setelah didata ulang terdapat 221 perajin.
"Perajin tidak selalu bertambah setiap tahun. Jumlahnya naik-turun," kata dia.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015