Bogor, (Antara Megapolitan) - Ratusan umat Hindu di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat menggelar pawai Ogoh-ogoh yang berlangsung di Pura Bumi Natasakti untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1937.

"Pawai Ogoh-ogoh menampilkan satu ornamen patung Hanoman dan Rahwana yang berukuran sangat besar diarak dari halaman Pura mengeliling komplek Markas Komando Brimob resimen II Satuan Pelopor Kedung Halang," kata Pinandita Ketut Sutama Kori Agung di Bogor, Jumat.

Menurut dia Ogoh-ogoh merupakan ritual keagamaan yang dilakukan oleh umat Hindu sebelum perayaan Nyepi yang akan jatuh pada Sabtu (21/3).

"Pawai Ogoh-ogoh merupakan simbol dari buka kala yakni makhluk yang ada disekitar kita. Kita mengaraknya keliling agar jangan menganggu kita, dan saling menjaga," katanya.

Sebelum ritual pawai Ogoh-ogoh dilaksanakan, ratusan umat Hindu yang berasal dari Bogor dan luar Bogor memadati Pura Bumi Natasakti melaksanakan upacara Tawur Agung Kasanga yakni pemanjatan doa, dan penyucian sesajen yang ditujukan untuk alam semesta.

"Setelah hari ini, pada Hari Raya Nyepi seluruh Umat Hindu akan melaksanakan Catur Brata Penyepian selama satu hari penuh," katanya.

Dijelaskannya Catur Brata Penyepian seluruh umat Hindu akan menjalankan empat pantangan yakni Brata Amati Geni, Brata Amati Lelanguan, Brata Amati Lelungan, dan Brata Amati Karya.

"Amati Brata Geni adalah pantangan tidak menyalakan api selama hari Nyepi, dimana api adalah simbol yang dimaksudkan disini, adalah sifat-sifat kroda manusia seperti amarah," katanya.

Brata Amati Lelanguan dimaksudkan pada hari Nyepi umat Hindu tidak boleh melaksanakan kegiatan yang berfoya-fota atau bersenang-senang. Brata Amati Lelungan dimaksudkan pada hari Nyepi umat tidak boleh berpergian melaikan harus tetap diam di rumah.

"Tujuannya untuk melatih pikiran kita agar tidak senantiasa liar tetapi selalu ingat ke dalam sebagai instropeksi diri," katanya.

Dan yang terakhir Brata Amati Karya, dimaksudkan pada hari Nyepi umat Hindu tidak boleh melakukan pekerjaan, namun bukan berarti sama sekolah tidak ada kegiatan.

"Kegiatan yang tidak boleh dilakukan adalah kegiatan yang bersifat judi yang harus dinetralisir dengan pengendalian pikiran," katanya.

Pinandita Ketut menyampaikan peringatan Hari Raya Nyepi tahun ini, pesan untuk umat Hindu agar dapat melakukan instropeksi diri agar tahun depan lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Kita dekatkan diri pada Tuhan dengan demikian akan ada rasa toleransi dengan umat beragama, bersama-sama menjaga kelestarian lama, sehingga timbul keseimbangan lahir dan batin," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015