Pemerintah Kota Bogor menargetkan dapat meraih juara pertama penghargaan Innovative Government Award (IGA) tahun 2020 yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Litbang Bappeda) Kota Bogor, Irma Arlini Dewi, melalui pernyataan tertulisnya, Minggu.
Menurut Irma Arlini Dewi, pada pemberian penghargaan IGA tahun 2019, Kota Bogor meraih posisi dua sebagai kota paling inovatif se-Indonesia dengan 47 Inovasi.
Baca juga: Sederet inovasi menjadikan Kota Bogor Kota Terinovatif
Pada penyelenggaraan IGA tahun 2020, Kota Bogor telah menginput data 67 inovasi kepada panitia penyelenggara. "Dari hasil verifikasi panitia di Kemendagri mengakui 61 inovasi dari 67 inovasi yang diinput oleh Kota Bogor," katanya.
Menurut Irma, dari 61 inovasi Kota Bogor yang dinilai memenuhi persyaratan oleh panitia, adalah inovasi sejak 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2019. "Masih ada inovasi lainnya yang belum diinput. Ini akan menjadi data tambahan untuk diikutsertakan pada penyelenggaraan IGA tahun 2021," katanya.
Irma menjelaskan, pada penyelenggaraan IGA tahun 2019, Kota Bogor meraih juara pertama dengan 47 inovasi, sedangkan juara pertama diraih oleh Kota Denpasar.
Baca juga: Kota Bogor raih penghargaan IGA sebagai Kota Terinovatif 2019
Namun, pada penyelenggaraan IGA tahun 2020 ini, kata dia, persaingannya semakin ketat, karena Kota Palembang menginput data inovasi paling banyak, sedangkan Kota Cimahi menginput data inovasi dengan nilai indeks paling tinggi. "Kota Bogor pada tahun ini berada di posisi keempat," katanya.
Irma menambahkan, setiap inovasi memiliki bobotnya masing-masing, sehingga meskipun menginput data inovasi dalam jumlah banyak, tapi bisa saja nilai indeksnya lebih rendah.
"Kota Bogor dengan menginput 61 data inovasi nilai indeksnya 9.442. Nilai indeks tahun ini jauh lebih tinggi dari pada nilai indeks Kota Bogor pada tahun lalu," katanya.
Baca juga: Bima Arya presentasikan 9 inovasi Pemkot Bogor di IGA 2019
Jika inovasi di suatu daerah direplikasi oleh daerah lainnya, kata dia, maka ada tambahan nilai untuk daerah yang pertama menerapkan inovasi tersebut. "Ada sejumlah inovasi Kota Bogor yang telah direplikasi oleh daerah lain seperti, Mal Pelayanan Publik (MPP) yakni perizinan terpadu satu pintu," katanya.
Irman menambahkan, pada presentasi kepala daerah untuk penilaian terakhir, yang disampaikan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, secara virtual pada Kamis (5/11) lalu, telah menyampaikan 10 inovasi.
Dari presentasi wali kota tersebut, kata dia, akan menentukan Kota Bogor berada pada posisi keberapa, pada pengumuman penghargaan IGA, pada 18 Desember mendatang.
Penghargaan IGA diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri sejak 2018 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2017 tentang Inovasi Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 104 tahun 2018 tentang Penilaian dan Pemberian Penghargaan dan/atau Insentif Inovasi Daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Litbang Bappeda) Kota Bogor, Irma Arlini Dewi, melalui pernyataan tertulisnya, Minggu.
Menurut Irma Arlini Dewi, pada pemberian penghargaan IGA tahun 2019, Kota Bogor meraih posisi dua sebagai kota paling inovatif se-Indonesia dengan 47 Inovasi.
Baca juga: Sederet inovasi menjadikan Kota Bogor Kota Terinovatif
Pada penyelenggaraan IGA tahun 2020, Kota Bogor telah menginput data 67 inovasi kepada panitia penyelenggara. "Dari hasil verifikasi panitia di Kemendagri mengakui 61 inovasi dari 67 inovasi yang diinput oleh Kota Bogor," katanya.
Menurut Irma, dari 61 inovasi Kota Bogor yang dinilai memenuhi persyaratan oleh panitia, adalah inovasi sejak 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2019. "Masih ada inovasi lainnya yang belum diinput. Ini akan menjadi data tambahan untuk diikutsertakan pada penyelenggaraan IGA tahun 2021," katanya.
Irma menjelaskan, pada penyelenggaraan IGA tahun 2019, Kota Bogor meraih juara pertama dengan 47 inovasi, sedangkan juara pertama diraih oleh Kota Denpasar.
Baca juga: Kota Bogor raih penghargaan IGA sebagai Kota Terinovatif 2019
Namun, pada penyelenggaraan IGA tahun 2020 ini, kata dia, persaingannya semakin ketat, karena Kota Palembang menginput data inovasi paling banyak, sedangkan Kota Cimahi menginput data inovasi dengan nilai indeks paling tinggi. "Kota Bogor pada tahun ini berada di posisi keempat," katanya.
Irma menambahkan, setiap inovasi memiliki bobotnya masing-masing, sehingga meskipun menginput data inovasi dalam jumlah banyak, tapi bisa saja nilai indeksnya lebih rendah.
"Kota Bogor dengan menginput 61 data inovasi nilai indeksnya 9.442. Nilai indeks tahun ini jauh lebih tinggi dari pada nilai indeks Kota Bogor pada tahun lalu," katanya.
Baca juga: Bima Arya presentasikan 9 inovasi Pemkot Bogor di IGA 2019
Jika inovasi di suatu daerah direplikasi oleh daerah lainnya, kata dia, maka ada tambahan nilai untuk daerah yang pertama menerapkan inovasi tersebut. "Ada sejumlah inovasi Kota Bogor yang telah direplikasi oleh daerah lain seperti, Mal Pelayanan Publik (MPP) yakni perizinan terpadu satu pintu," katanya.
Irman menambahkan, pada presentasi kepala daerah untuk penilaian terakhir, yang disampaikan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, secara virtual pada Kamis (5/11) lalu, telah menyampaikan 10 inovasi.
Dari presentasi wali kota tersebut, kata dia, akan menentukan Kota Bogor berada pada posisi keberapa, pada pengumuman penghargaan IGA, pada 18 Desember mendatang.
Penghargaan IGA diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri sejak 2018 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2017 tentang Inovasi Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 104 tahun 2018 tentang Penilaian dan Pemberian Penghargaan dan/atau Insentif Inovasi Daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020