Terumbu karang langka, Blue Coral, yang terdapat di Perairan Pulau Abang menjadi andalan parwisata bahari Kota Batam Kepulauan Riau yang dipromosikan ke berbagai daerah.

"'Blue Coral ini termasuk terumbu karang langka, dan ini ada di bawah laut perairan Pulau Abang," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata di Batam, Sabtu.

Kepulauan Abang di selatan pulau utama Batam, memiliki terumbu karang indah, yang cocok bagi warga yang ingin 'snorkling' dan 'diving'.

Baca juga: Menpar Ajak Pencinta "Diving" Dunia Menyelam di Laut Indonesia
Baca juga: Festival Pesona Takabonerate Promosikan Wisata Bahari Selayar

Menurut dia, kontur gugusan karang di Perairan Kepulauan Abang cocok bagi para pemula yang baru ingin mencoba menyelam.

"Karena landai," kata dia.

Selain bawah laut, Ardi, pesona pulau-pulau di Kepulauan Abang juga indah, karena banyak dikelilingi pasir putih yang bersih.

Tidak hanya pulau-pulau di Kepulauan Abang, Batam kaya akan pulau-pulau indah yang khas, di antaranya Pulau Putri yang merupakan pulau terdepan NKRI.

"Kita patut berbangga kita memunyai pulau yang indah, ada pulau Putri yakni pulau terluar Indonesia berdekatan dengan Singapura, ada Belakang Padang yang terkenal dengan wisata kulinernya yakni cendol dan prata," kata dia dalam pameran bertema Batam Island Holiday Destination di Bandung.

Baca juga: Ngada NTT Potensial Jadi Destinasi Wisata Bahari

Dalam kesempatan itu, Ardi juga meyakinkan pengunjung, destinasi wisata di Batam telah menerapkan protokol kesehatan demi memutus mata rantai penularan COVID-19.

Sementara itu, pengelola Destinasi Wisata Pulau Abang, Ledi Seman menyatakan satu daya tarik dari Pulau Abang yakni kegiatan snorkeling dan terdapat "Blue Coral" yang langka menjadi keunikannya.

Menurut dia, di Indonesia, Blue Coral hanya terdapat di perairan Pulau Abang,

"Pulau Abang dijadikan kawasan strategi pariwisata nasional tahun 2014 dimana Pulau Abang mempunyai sebanyak ratusan spesies terumbu karang serta satu-satunya daerah yang kaya ikan nemo," kata perwakilan dari pengelola wisata komunitas berbasis masyarakat.

Ia mencatat,selama 2019, sebanyak 2.000 wisatawan mancanegara yang berkunjung ke sana. Di antaranya dari Singapura, Malaysia, Korea, Jepang, Cina, Eropa.

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020