Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasila (FTUP) Budhi M Suyitno menyatakan hasil penelitian yang dilakukan oleh kampusnya siap diimplementasikan kepada masyarakat agar lebih bermanfaat.

"Teknologi yang telah dikembangkan di Edu Techno Park dan siap diimplementasikan di masyarakat adalah Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah mini dengan konsep zero waste yang mengombinasikan teknologi biodigester dan pirolisis dengan memanfaatkan sampah dari lingkungan kampus," kata Budhi di sela-sela acara peresmian Edu Techno Park di FTUP Jakarta, Selasa.

Baca juga: FT Universitas Pancasila gelar webinar internasional dengan tema inovasi hijau
Baca juga: Universitas Pancasila membangun Edu Tecno Park di Fakultas Teknik

Menurut dia, teknologi biodigester yang dikembangkan oleh Pusat Kajian Energi Baru Terbarukan FTUP ini berkapasitas 1 m3 bahan baku organik untuk menghasilkan produk listrik 2 kW. Sedangkan reaktor pirolisis dapat menghasilkan 0,8 liter BBM dengan nilai oktan 83,6 dari 1 kg sampah plastik.

Ia menjelaskan teknologi pembangkit listrik tenaga sampah ini juga dilengkapi dengan peralatan penunjang pencacah plastik, peralatan Refused Derived Fuel (RDF) yang terdiri dari mesin grinder, mesin pencetak dan pengering RDF untuk mengolah sampah kayu, karet dan kertas menjadi bahan bakar.

"Produk listrik yang dihasilkan dari teknologi pembangkit sampah ini digunakan sebagai sumber listrik untuk penerangan di Edu Techno Park dengan produk sampingan berupa pupuk padat dan cair untuk tanaman lokal dan hidroponik serta pakan ikan yang ada di Edu Techno Park," katanya.

Baca juga: Universitas Pancasila-Youngsan University kerja sama program joint degree

Teknologi yang juga telah tersedia adalah Teknologi Pengolahan Pemanfaatan Daur Ulang Air Wudhu untuk penyiraman tanaman di lingkungan Edu Techno Park FTUP. Sistem pengolahan mencakup proses penyaringan Total Dissolved Solid (TDS), bau dan rasa, derajat keasaman, kesadahan, sehingga selanjutnya limbah ini dapat digunakan sebagai air bersih untuk penyiraman taman dengan tekanan air sebesar 4 bar.

Juga dikembangkan berbagai program green campus mencakup pengembangan biomaterial, penanaman pohon trembesi, pembangunan smartbuilding yang berbasis AI (ArtificialIntelligence), penyediaan air bersih yang bisa langsung diminum, produk-produk inovasi yang ramah lingkungan dan perlahan-lahan meniadakan pemakaian plastik di lingkungan kampus, serta transportasi yang ramah lingkungan.

"Ini semua merupakan tema sentral dari upaya FTUP mendukung program Green Campus," demikian Budhi.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020