Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyetujui penambahan anggaran untuk memperbaiki 250 rumah tidak layak huni (Rutilahu) melalui program Bekasi Bedah Nata Rumah (Bebenah) yang dikucurkan pada anggaran perubahan tahun ini.
"Kita maraton, gerak cepat karena waktu pelaksanaan di anggaran perubahan sempit sekali. Dua bulan harus selesai," kata Kepala Bidang Perumahan Rakyat pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kabupaten Bekasi Budi Setiawan di Cikarang, Minggu malam.
Baca juga: Pemkab Bekasi pantau progres pembangunan program Bebenah
Budi mengatakan total anggaran tambahan yang telah disetujui pemerintah daerah untuk memperbaiki 250 rumah tersebut adalah sebesar Rp5 miliar.
Pemerintah daerah sebelumnya juga telah melakukan pekerjaan serupa yang direalisasikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni tahun ini sebesar Rp40 miliar. Anggaran itu dialokasikan untuk perbaikan 2.000 rumah.
"Jadi total Rutilahu yang kita perbaiki tahun ini sebanyak 2.250 unit. APBD Murni kemarin 2.000 unit, nah di ABT (APBD Perubahan) ditambah 250 unit lagi," ucapnya.
Baca juga: Pembenahan kawasan kumuh Bekasi belum optimal
Setiap rumah penerima manfaat program Bebenah Kabupaten Bekasi berhak mendapatkan alokasi anggaran senilai Rp20 juta dengan rincian pembelian material bangunan sebesar Rp17 juta serta biaya tukang Rp3 juta.
"Sasaran program ini tentu rumah yang dianggap sudah tidak layak huni dengan harapan ke depan tidak ada lagi rumah warga yang tidak representatif. Semoga hasilnya nanti dapat segera dirasakan warga," katanya.
Baca juga: Koruptor Rutilahu Bekasi Digelandang Ke Penjara
Pihaknya kini tengah melakukan verifikasi penerima bantuan program menyusul disetujuinya berkas dokumen pelaksanaan anggaran. Budi berharap verifikasi ini mampu menghasilkan data penerima yang tepat sasaran sesuai kondisi fisik bangunan rumah yang diusulkan.
"Jadi data yang masuk baik melalui proposal maupun usulan lainnya sekarang kita proses, kita inventarisir dan lakukan verifikasi berkas. Selanjutnya kita survei ke lapangan untuk kroscek faktual penerima bantuan," kata dia.(
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020