Bogor, (Antaranews Bogor) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menggandeng Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendukung pelaksanan penerimaan peserta didik baru secara "online".

"Untuk memperkuat program PPBD `online` ini kita akan bekerja sama dengan Pustekkom Kemendikbud," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Edgar Suratman usai mengikuti pertemuan membahas PPBD online bersama Wali Kota di Balai Kota, Jumat.

Edgar menjelaskan, dalam pertemuan tersebut Wali Kota Bima Arya Sugiarto menegaskan agar pelaksanaan penerimaan peserta didik baru atau PPDB secara "online" dapat terus ditingkatkan pelayanan dan IT nya dan meminimalisir terjadinya error.

"Pesan wali kota agar pelaksanaan PPDB online harus lebih baik tahun ini, mulai dari konsepnya, penerimaan jalur prestasi diperbaiki, mekanisme serta prosedur seleksi juga harus dimatangkan," kata Edgar.

Ia mengatakan, beberapa evaluasi penyelenggaraan PPDB "online" tahun 2014 lalu menjadi catatan yang harus diperbaiki pada tahun ini seperti sistem tersebut dapat mengakomodir warga miskin dan pelajar yang masuk melalui jalur prestasi.

Selain itu, kemampuan IT atau teknologi informasi juga harus diperkuat. Karena itu Pemerintah Kota Bogor menggandeng Pustekkom Kemendibud agar jaringan PPDB "online" menjadi lebih baik lagi kedepannya.

"Supaya memperkuat IT agar jaringan tidak `lemot` dan bisa ontime (tepat waktu) kita bekerja sama dengan Pustekkom yang sudah memiliki jaringan yang kuat karena sudah pernah melaksanakan ujian nasional secara online," kata dia.

Edgar menambahkan, kerja sama dengan Pustekkom Kemendikbud untuk mengelimir "error" dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik baru secara online yang sudah diterapkan oleh Pemerintah Kota Bogor pada 2014 lalu.

Pemerintah Kota Bogor telah memberlakukan sistem PPDB "online" sejak 2014 lalu, meski mengalami banyak gangguan dan keluhan oleh sejumlah wali murid seperti susah diakses, sistem rangking yang dinilai kurang menguntungkan, hingga akhirnya dibuat "crisis center" untuk menamping aspirasi para wali murid.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, PPDB secara online dalam rangka mewujudkan objektifitas, transparansi dan akuntabel dalam program tahunan tersebut sehingga menghapus praktek titip menitip, katabelece dengan surat sakti.

"Semua siswa, siapa saja yang kompeten, siapa yang bisa mendaftar dengan proses IT bisa masuk, tidak ada beking-bekingan, tidak ada katabelece, tidak ada surat sakti dan titip-menitip," ujar Bima.

Bima mengatakan, dirinya banyak menerima aspirasi dari warga yang khawatir dengan pelaksanan Penerimaan Peserta Didik Baru yang kerap dijadikan ajang titip menitip.

"Ada yang melapor ke saya, "Kang anak saya itu berpereatasi tapi kalau masih ada titipan anak saya tidak akan masuk," ujar Bima.

Menurut Bima, tujuan utama dari penerapan PPDB "online" adalah menjamin bahwa siapa yang mampu akan dapat tempat. Walaupun anak itu tidak mampu secara ekonomi tapi dipastikan bisa masuk.

"Tidak mungkin ada titip-titipan karena ini menggunakan system "on-line", transparan, bisa dimonitor, jadi saya minta tidak usah ragu-ragu terapkan "on-line", ujar Bima.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015