Karawang, (Antaranews Bogor) - Seorang bakal calon bupati yang mendaftar ke PDIP Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mempertanyakan peruntukkan pungutan uang pendaftaran senilai Rp10 juta.

"Seluruh bakal calon bupati yang mendaftar ke PDIP membayar uang pendaftaran Rp10 juta. Tetapi tidak ada penjelasan peruntukkan uang itu," kata seorang bakal calon bupati yang mendaftar ke PDIP, Asep Agustian, di Karawang, Selasa.

Ia mengaku, beberapa waktu lalu sudah mempertanyakan kepada pengurus partai terkait uang Rp10 juta tersebut. Ketika itu pihak partai hanya menyebutkan kalau uang itu diantaranya untuk sosialisasi para bakal calon bupati PDIP.

Bentuk sosialisasi tersebut, ketika itu disebutkan untuk pembuatan baliho di seluruh kecamatan sekitar Karawang, sebagai bagian dari sosialisasi ke masyarakat.

"Tetapi sampai saat ini tidak terlihat adanya baliho bergambar seluruh bakal calon bupati yang mendaftar ke PDIP terpasang di 30 kecamatan sekitar Karawang," katanya.

Gambar seluruh bakal calon bupati yang mendaftar ke PDIP Karawang itu hanya terpasang di beberapa media cetak lokal Karawang.

Itu pun hanya beberapa hari dan tidak sampai sepekan iklan PDIP Karawang yang memasang seluruh gambar para bakal calon bupati.

Ia juga mengaku sempat diancam akan didatangi ribuan massa dari PDIP Karawang saat mempertanyakan secara terbuka tentang peruntukan uang pendaftaran bakal calon tersebut.

Asep yang berprofesi sebagai advokat itu menyesalkan sikap pengurus PDIP Karawang yang tidak mau menjelaskan secara rinci terkait penarikan uang pendaftaran bakal calon bupati itu.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015