Emas berjangka turun pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah debat pertama calon presiden AS yang kacau mendorong investor beralih ke mata uang aman dolar, serta meningkatkan kekhawatiran atas rancangan undang-undang stimulus berikutnya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, turun 7,7 dolar AS atau 0,4 persen menjadi ditutup pada 1.895,50 dolar AS per ounce.
Sehari sebelumnya, Selasa (29/9), emas berjangka melonjak 20,9 dolar AS atau 1,11 persen menjadi 1.903,20 dolar AS dan terangkat 16 dolar AS atau 0,86 persen menjadi 1.882,30 dolar AS pada Senin (28/9).
Emas berjangka jatuh 4,2 persen pada September, tetapi naik 5,3 persen untuk kuartal ketiga, kenaikan kuartalan kedelapan berturut-turut.
Indeks dolar diperkirakan akan mencatat bulan terbaiknya sejak Juli 2019.
"Setiap kali indeks dolar menguat, kami melihat lingkungan deflasi dan itu membebani tidak hanya harga emas tetapi juga perak dan banyak komoditas lainnya," tambah Streible.
Baca juga: Rupiah menguat 60 poin Kamis pagi
Emas juga berada di bawah tekanan tambahan karena angka ekonomi lebih baik yang dirilis pada Rabu (30/9). Sebuah laporan yang dirilis oleh Automated Data Processing Inc. menunjukkan bahwa pekerjaan sektor swasta meningkat 749.000 pada September, pertumbuhan terkuat dalam tiga bulan.
Laporan lain yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan PDB yang direvisi pada kuartal kedua turun 31,4 persen, dibandingkan dengan angka sebelumnya sebesar 31,7 persen.
Terlepas dari kemunduran baru-baru ini, sebagian besar analis melihat lintasan kenaikan untuk emas dalam jangka menengah hingga panjang. Logam ini berada di jalur untuk kenaikan kuartalan kedelapan berturut-turut.
"Hal yang baik untuk emas adalah, dengan semakin banyak ketidakpastian, semakin banyak orang yang ingin memiliki emas, dan selain itu, tampaknya beberapa kebijakan dapat berlanjut, seperti suku bunga rendah dan negatif di seluruh dunia," Michael Matousek, kata kepala pedagang di U.S. Global Investors.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 95,1 sen atau 3,89 persen menjadi ditutup pada 23,494 dolar AS per ounce. Kerusakan situs web CME Group menghalangi penghitungan platinum yang akurat untuk pengiriman Januari.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, turun 7,7 dolar AS atau 0,4 persen menjadi ditutup pada 1.895,50 dolar AS per ounce.
Sehari sebelumnya, Selasa (29/9), emas berjangka melonjak 20,9 dolar AS atau 1,11 persen menjadi 1.903,20 dolar AS dan terangkat 16 dolar AS atau 0,86 persen menjadi 1.882,30 dolar AS pada Senin (28/9).
Emas berjangka jatuh 4,2 persen pada September, tetapi naik 5,3 persen untuk kuartal ketiga, kenaikan kuartalan kedelapan berturut-turut.
"Sepertinya setelah debat tadi malam, perselisihan mungkin telah terbentuk lagi antara kedua pihak dan kemungkinan untuk segala jenis stimulus mungkin telah berkurang," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Debat pertama calon presiden AS antara petahana Donald Trump dan saingan Demokrat Joe Biden membuat investor berhati-hati dan mendorong mereka untuk mencari perlindungan terhadap dolar, mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya.Indeks dolar diperkirakan akan mencatat bulan terbaiknya sejak Juli 2019.
"Setiap kali indeks dolar menguat, kami melihat lingkungan deflasi dan itu membebani tidak hanya harga emas tetapi juga perak dan banyak komoditas lainnya," tambah Streible.
Baca juga: Rupiah menguat 60 poin Kamis pagi
Emas juga berada di bawah tekanan tambahan karena angka ekonomi lebih baik yang dirilis pada Rabu (30/9). Sebuah laporan yang dirilis oleh Automated Data Processing Inc. menunjukkan bahwa pekerjaan sektor swasta meningkat 749.000 pada September, pertumbuhan terkuat dalam tiga bulan.
Laporan lain yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan PDB yang direvisi pada kuartal kedua turun 31,4 persen, dibandingkan dengan angka sebelumnya sebesar 31,7 persen.
Terlepas dari kemunduran baru-baru ini, sebagian besar analis melihat lintasan kenaikan untuk emas dalam jangka menengah hingga panjang. Logam ini berada di jalur untuk kenaikan kuartalan kedelapan berturut-turut.
"Hal yang baik untuk emas adalah, dengan semakin banyak ketidakpastian, semakin banyak orang yang ingin memiliki emas, dan selain itu, tampaknya beberapa kebijakan dapat berlanjut, seperti suku bunga rendah dan negatif di seluruh dunia," Michael Matousek, kata kepala pedagang di U.S. Global Investors.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 95,1 sen atau 3,89 persen menjadi ditutup pada 23,494 dolar AS per ounce. Kerusakan situs web CME Group menghalangi penghitungan platinum yang akurat untuk pengiriman Januari.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020