Bogor, (Antaranews Bogor) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, segera melelang proyek penataan kawasan seputar Istana dan Kebun Raya Bogor dengan membangun pedestrian lebih luas bagi pejalan kaki dan sepeda.

"Segera akan kami realisasikan, Maret sudah proses lelang untuk segmen pertama yakni dari Tugu Kujang sampai Pintu 3 Kebun Raya Bogor," kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman saat ditemui usai menghadiri peringatan HPN 2015 di Kota Bogor, Minggu.

Dikatakannya anggaran pembangunan pedestrian seputar Istana dan Kebun Raya Bogor sudah disahkan sebesar Rp6,7 miliar.

Secara teknis pembangunan pedestrian tersebut memiliki panjang sekitar 350 meter dengan lebar empat meter.

"Sejalan dengan pembangunan kita akan benahi drainase yang ada di bawahnya. Kita akan buat aliran, agar limbah yang mengalir tidak mengalami hambatan. Dan pedestrian dibangun di atasnya," kata dia.

Seperti yang diberitakan sebelumnya Pemerintah Kota Bogor, melakukan penataan transportasi dengan membangun serta memperluas pendestrian yang ada di sekeliling Istana Bogor dan juga Kebun Raya.

Dalam konsep penataan transportasi tersebut Pemerintah Kota Bogor menyediakan saran dan prasarana untuk masyarakat terutama sekitar Kebun Raya dan Istana Bogor.

Untuk mendukung realisasi program penatan kawasan Istana dan Kebun Raya Bogor, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto telah menghadap Menteri Sekretaris Negara menyampaikan konsep penataan kawasan di seputar Istana Bogor dan Kebun Raya.

"Pak Wali sudah membawa satu konsep menata kawasan khusus di seputar Istana Bogor dan juga Kebun Raya, karena Istana bukan merupakan kewenangan Pemerintah Kota jadi kita koordinasikan untuk mendapatkan dukungan," katanya.

Usmar menjelaskan penataan kawasan di seputar Istana Bogor dan Kebun Raya sudah direncakan oleh Pemerintah Kota Bogor sejak 2014, dan pengusulan anggaran ke dewan juga telah dilakukan pada tahun yang sama.

"DED 2014 sudah kami buat dan sudah kami usulkan, rencana pembangunan fisik dimulai 2015," katanya.

Ia mengatakan pembangunan awal pendestrian dimulai dari Tugu Kujang hingga Pintu 3 Kebun Raya Bogor atau sekitar 350 meter dengan dana yang digunakan sebesar Rp6,7 miliar.

Nantinya, kata Usmar, pendestian dibangun dengan lebar menjadi 4 meter, terdiri dari pendestrian dan utilitas books (atau kotak untuk listrik, PLN, PAM dan Telkom yang tidak boleh dibongkar lagi.

"Jadi lebarnya menjadi 4 meter, didisaen khusus untuk pejalan kaki dan sepeda. Yang bersepeda tidak lagi berjalan di jalan tetapi bisa di pendestria. Sementara drainase yang sudah ada akan berada di bawah ditutup pendestrian di atasnya," kata dia.

Usmar mengatakan total pendestrian yang akan dibangun di sekeliling Istana Bogor dan Kebun Raya yakni 3,8 kilo meter (km) dengan menggunakan anggaran Rp41,3 miliar berasal dari APBD murni pemerintah Kota Bogor.

Pembangunan terdiri dari lima sekmen, sekmen pertama dari Tugu Kujang hingga Pintu 3 Kebun Raya sudah mendapatkan pesertujuan dari DPRD yang meloloskan anggaran sebesar Rp6,7 miliar.

Menurut Usmar, nantinya dalam penataan kawasan terutama dari depan Istana Bogor, Hotel Salak dan Balai Kota dengan pelebaran pendestrian ada dua alternatif yang akan digunakan yakni menggunakan badan jalan milik Pemerintah Kota Bogor dengan menggeser taman yang ada di depan Regina Pacis, Hotel Salak dan Balai Kota.

"Alternatif kedua menggeser pagar Istana Bogor, agar lebih masuk ke dalam seteleh drainase yang ada di dalam istana," katanya.

Usmar mengatakan ibarat gayung bersambut rencana penataan yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor direspon oleh Kementerian Sekretaris Negara yang meminta Wali Kota Bogor memaparkan konsep penataannya.

"Tapi kami belum dapat "restu" terkait alternatif kedua (menggeser pagar istana-red), kami masih menyampaikan rencana," kata Usmar.

Menurut Usmar, jika rencana penataan kawasan di Istana Bogor dan Kebun Raya dengan menggunakan alternatif kedua yakni menggeser pagar istana mendapat pertentangan dalam undang-undang, Pemerintah Kota Bogor akan menggunakan alternatif kedua dengan memakan badan jalan yang menjadi kewenangan pemerintah kota.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015