Sedikitnya 1.737 sambungan air bersih untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akan terpasang di  Penajam Paser Utara yang akan menjadi wilayah ibu kota baru, di Provinsi Kalimantan Timur sampai akhir tahun ini (2020), kata Direktur Perusahaan Umum Daerah Abdul Rasyid.

"Dari target 2.000 sambungan MBR pada 2020, kami optimistis dan dipastikan akan terpasang sekitar 1.737 sambungan rumah air bersih bagi MBR," ujar Abdul Rasyid ketika ditemui di Penajam, Selasa.

Pemasangan sambungan air bersih untuk MBR tidak bisa memenuhi target sebab dana pemasangan jaringan air bersih program MBR menjadi sekitar Rp2,8 miliar atau dipangkas berkisar Rp1,2 miliar dari total anggaran lebih kurang Rp4 miliar.

Pemangkasan pemasangan sambungan air bersih bagi MBR itu dirasionalisasi atau dikurangi jelas Abdul Rasyid, karena dialihkan untuk percepatan penanganan COVID-19.

Kemajuan pemasangan jaringan air bersih program MBR 2020 di empat kecamatan di wilayah Penajam Paser Utara sampai saat ini baru terealisasi sekitar 60 persen.

Dari 16 wilayah baru pemasangan sambungan air bersih untuk MBR di empat kecamatan menurut Abdul Rasyid, baru di Babulu Darat dan Sepaku yang pemasangannya sudah rampung 100 persen.

"Kemajuan pemasangan jaringan air bersih program MBR di Maridan saat ini baru sekitar 36 persen, Penajam 43 persen, sedangkan di Waru dan Sotek masih nol persen," ucapnya.

"Jadi secara keseluruhan kemajuan pemasangan sambungan air bersih bagi MBR di 16 wilayah Penajam Paser Utara baru tercapai sekitar 60 persen," kata Abdul Rasyid.

Kemajuan pemasangan sambungan air bersih untuk MBR di wilayah Waru dan Sotek masih minim tambahnya, lantaran menunggu giliran pemasangan yang dilakukan petugas.

Abdul Rasyid akan segera melaporkan kemajuan pemasangan jaringan air bersih program MBR di wilayah empat kecamatan tersebut kepada kepala daerah.

Pemasangan sambungan air bersih murah itu dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020