Bekasi, (Antaranews Bogor) - Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat, mengintensifkan sosialisasi pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue yang kerap mewabah pada musim pancaraba seperti saat ini. "Kami intensifkan lagi sosialisasi tindakan pencegahan penyebaran penyakit DBD di tengah masyarakat," kata Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Kota Bekasi Tetty Manurung di Bekasi, Jumat. Menurut dia, peran aktif masyarakat diyakini jauh lebih efektif dalam upaya pencegahan penyakit tersebut. "Terlibat aktif dalam upaya preventif jauh lebih bijak daripada fokus pada penyembuhan. Kami di Dinkes pun lebih menggencarkan upaya preventif," katanya. Menurut dia, kegiatan pencegahan DBD yang bisa dilakukan masyarakat antara lain berupa kegiatan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin. Menurutnya, pemberantasan sarang nyamuk yang dilakukan secara rutin bisa meminimalisir perkembangan jentik nyamuk. Selain itu, warga juga harus terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. "Terutama pada saat musim sekarang ini yang perlu diantisipasi," katanya. Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan seluruh puskesmas di wilayah itu agar menyiapkan bubuk abate yang bisa diminta warga bilamana membutuhkan. Pihaknya juga mengingatkan perihal upaya fogging atau pengasapan yang tepat agar upaya pemberantasan jentik nyamuk tidak sia-sia. "Bila pada suatu wilayah terdapat warga yang terjangkit DBD, pengasapan boleh saja dilakukan. Namun harus memerhatikan waktunya," katanya. Menurut dia, waktu fogging yang baik adalah pagi hari, karena kalau sudah di atas jam 10.00 WIB nyamuk aedes agyepti sudah beterbangan. "Banyak yang masih salah kaprah perihal fogging ini. Masih ada yang melakukannya siang hari, jadi percuma dilakukan," ucapnya. Di antara 12 kecamatan di Kota Bekasi, satu wilayah tergolong endemis demam berdarah, yakni Jatisampurna karena didominasi kawasan rawa-rawa.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015