Presiden Joko Widodo menyebut ruang kompetisi atau persaingan sehat harus dibuka untuk semua bidang sebagai upaya mengambil peluang momentum krisis akibat pandemi.

"Oleh sebab itu ruang kompetisi harus dibuka, ruang persaingan yang sehat harus diberi peluang, untuk semua bidang. Kita jangan takut dengan kompetisi dan jangan takut bersaing. Kita harus mengambil peluang momentum krisis ini untuk melakukan lompatan," ucap Presiden Joko Widodo melalui tayangan virtual dalam HUT ke-22 Partai Amanat Nasional pada Minggu.

Pandemi COVID-19 kata Presiden, berdampak pada penurunan ekonomi global dan berpengaruh pada hampir sebagian besar sektor kehidupan.

Baca juga: Presiden Jokowi ditemani Kaesang bersepeda dan bagikan masker di Kebun Raya Bogor

Banyak negara-negara maju yang kini terdampak oleh hal itu dan merasakan kemunduran ekonomi.

Maka, ia mengatakan, ini menjadi kesempatan besar bagi bangsa Indonesia untuk membenahi berbagai kelemahan fundamental dan mengeksekusi strategi-strategi besar negara.

"Kita harus bergerak serentak, mendobrak semua tantangan, dengan melakukan langkah-langkah yang extraordinary untuk melakukan lompatan kemajuan menuju Indonesia Maju yang kita cita-citakan," katanya.

Sekira 22 tahun lalu, bangsa Indonesia memulai sebuah langkah reformasi besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga: Presiden Jokowi berikan anugerah Tanda Jasa dan Kehormatan kepada 53 tokoh

Semangat reformasi saat itu kata dia, kini menjadi relevan di saat bangsa kita tengah berjuang menghadapi pandemi COVID-19 beserta dampak kesehatan dan ekonomi yang ditimbulkannya yang juga menimpa di setidaknya 215 negara di dunia.

Dalam situasi saat ini, bangsa Indonesia memerlukan langkah-langkah perubahan yang luar biasa. Meninggalkan cara lama, segera melakukan transformasi, dan melahirkan lompatan-lompatan kemajuan.

"Kita harus memperkuat reformasi, melakukan langkah-langkah extraordinary, langkah-langkah perubahan fundamental, memanfaatkan momentum krisis ini untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan," ujarnya.

Baca juga: Presiden: Jiwa dan karakter pramuka dibutuhkan saat pandemi COVID-19

Meski demikian, ia mengatakan, melakukan sebuah langkah reformasi diakui tidaklah mudah karena sering kali menimbulkan perubahan-perubahan terhadap sesuatu hal yang telah dapat dinikmati di zona nyaman bagi sebagian pihak.

Baik itu zona nyaman secara ekonomi maupun zona nyaman oleh karena status dan lainnya.,

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020