Bogor, (Antaranews Bogor) - Produk dodol berbahan dasar talas dari Situ Gede, Kota Bogor, Jawa Barat, telah diperkenalkan hingga ke Tiongkok dalam upaya pemerintah daerah setempat memperluas pemasarannya.

"Pada 2014 dodol talas Situ Gede kita perkenalkan kepada peserta dari mancanegara saat mengikuti pameran di negara `Tirai Bambu` itu," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bogor Shahlan Rasyidi di Bogor, Selasa.

Ia menjelaskan selain melalui promosi pameran, kata dia, produk makanan dari talas itu juga diperkenalkan kepada sejumlah tamu Pemda dan DPRD yang berkunjung ke Kota Bogor.

Pemda dari daerah yang melakukan kunjungan kerja ke Kota Bogor, katanya, selalu diajak ke Situ Gede guna mencicipi dodol dan coklat talas.

Menurut Shahlan, pihaknya menyambut baik jika Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Kelurahan Situ Gede akan menawarkan kepada pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemkot Bogor, termasuk wali kota agar membeli dodol dan coklat talas sebagai makanan yang disajikan di kantornya.

Ia mengatakan bila Ketua LPM dan Lurah Situ Gede berkeinginan menawarkan produk dari warga Situ Gede tersebut pihaknya akan mendukung.

Ketua LPM Kelurahan Situ Gede Eman Sulaeman mengatakan pihaknya akan segera mengajukan permohonan kepada Wali Kota Bogor Bima Arya agar produk warga Situ Gede tersebut menjadi makanan wajib yang bisa disajikan di kantor Pemkot Bogor.

Eman berkeinginan ke depannya dodol talas, coklat termasuk keripik talas dari Situ Gede bisa lebih dikenal lebih luas.

"Kami punya mimpi ke depan dodol talas Bogor bisa menyamai dodol Garut yang sudah terkenal," katanya, yang kemudian disetujui Lurah Situ Gede Andi S.IP.

Menurut Hilda, salah satu pengrajin dodol talas menjelaskan pembuatan dodol dan coklat talas di Situ Gede dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Sawargi.

KWT itu yang berdiri sejak 2003 berangotakan 15 orang.

Ia mengakui bahwa produksi dodol, coklat dan kripik talas baru sebatas pesanan, karena kendala yang dihadapi saat ini masih terbatasnya bahan baku dan pemasaran.

Untuk itu, pihaknya meminta Pemkot Bogor bisa membantu bahan baku dan pemasarannya lebih luas lagi.

Sementara itu, Shahlan Rasyidi menambahkan Disbudpar Kota Bogor mendorong kelompok pengrajin dodol coklat talas untuk lebih memperluas pemasaran sehingga produk makanan ciri khas Bogor bisa lebih dikenal masyarakat luas.

"Kami akan terus mendorong kelompok pengrajin dodol coklat talas dan makanan yang terbuat dari talas lainnya," katanya.

Sejauh ini, pihaknya telah melakukan promosi produk warga Situ Gede yakni dodol dan coklat talas melalui pameran, baik di Tanah Air maupun mancanegara.

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015