Bogor, (Antaranews Bogor) - Operasi pasar murni yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Jawa Barat, selama 19 hari hanya mampu menekan harga jual beras di pasaran sebesar 1,2 persen.

Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kota Bogor Maman Sudarman mengatakan bahwa operasi pasar murni masih akan terus dilakukan sampai harga beras kembali normal.

"Sejak operasi pasar ada perubahan harga beras sebesar 1,2 persen, yakni dari 9.000 per kg sebelumnya sekarang harga jual beras di pasaran sudah Rp8.700," kata Maman kepada Antara saat ditemui di kantornya, Rabu.

Maman mengatakan operasi pasar murni telah dimulai sejak Sabtu (13/12), hingga kini sudah 19 hari perlaksanaan jumlah beras yang sudah disalurkan sebanyak 170 ton ke lima pasar tradisional yang ada di Kota Bogor.

Menurutnya, operasi pasar akan terus dilakukan sampai harga jual beras di pasaran kembali normal di harga Rp7.500 per kg.

"Tidak ada batas waktu, operasi pasar akan terus kita lakukan sampai target penurunan harga tercapai," katanya.

Ia mengatakan kenaikan harga beras sudah terjadi sejak dua bulan terakhir, harganya cukup tinggi hingga menembus Rp9.500 per kg. Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya cuaca yang mempengaruhi musim tanam, serta pengaruh dari naiknya subsidi bahan bakar minyak.

Diprediksi tingginya harga beras akan terus terjadi sampai Februari 2014, seiring terlambatnya musim tanam sejumlah daerah produksi beras.

"Selain operasi pasar murni, kita akan menyiapkan operasi pasar khusus dengan mekanisme penyaluran seperti Raskin (beras miskin-red)," kata Maman.

Operasi pasar khusus rencananya akan diselenggarakan pada bulan Januari, dan penyalurakan beras-beras dilakukan di setiap kelurahan dan kecamatan. Dan beras diperuntukkan bagi rumah tangga miskin.

"Operasi pasar khusus ini sesuai instruksi dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang meminta penyelenggaraan raskin 13 dan 14. Di Jawa Barat baru Cirebon yang sudah menyalurkan," katanya.

Maman menambahkan bahwa operasi pasar ini dilakukan apabila kenaikan harga kebutuhan pokok mencapai 10 persen. Tujuannya agar dapat menjaga daya beli masyarakat berpendapatan rendah sekaligus menjaga stabilitas harga di pasaran.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014