Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pengecekan lapangan dan mengevaluasi status Rumah Sakit Azra Kota Bogor sebagai rumah sakit rujukan pasien COVID-19.

"Kami sudah minta kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk bersama-sama melakukan pengecekan di lapangan dan menilai apakah RS Azra masih layak menjadi rumah sakit rujukan COVID-19," kata Ketua GTPP Kota Bogor Dedie A Rachim melalui telepon selulernya, di Kota Bogor, Sabtu.

Menurut Dedie A Rachim, terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 di Rumah Azra Kota Bogor setelah ditemukan 10 orang terkonfirmasi positif COVID-19, pada Jumat (31/7) kemarin. "Mereka adalah pegawai di bagian depan rumah sakit, seperti satpam, penerima tamu dan petugas parkir," katanya.

Baca juga: RS Azra Bogor tetap buka meski jadi klaster baru kasus COVID-19

Sedangkan, berdasarkan domisili, dari 10 orang terkonformasi positif, enam orang warga Kota Bogor serta empat orang warga Kabupaten Bogor.

"Adanya penemuan kasus positif baru ini, menunjukkan kasus positif dari klaster pelayanan kesehatan bertambah lagi," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor ini.

Rumah Sakit Azra adalah salah satu dari delapan rumah sakit yang menjadi rujukan pasien COVID-19 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445/Kep.224-Dinkes/2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445/Kep.186-Dinkes/2020 mengenai Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu.

Baca juga: Lagi, ditemukan empat kasus positif COVID-19 di Kota Bogor

Ketika ditanya, apakah Rumah Sakit Azra akan ditutup sementara atau tetap beroperasi, Dedie mengatakan, karena Rumah Sakity Azra adalah salah satu rumah sakit rujukan pasien COVID-19 berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat, sehingga Pemerintah Kota Bogor berkoordinasi dulu dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk meninjau langsung dan mengevaluasi.

"Kami minta Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengambil langkah tindak lanjut setelah ditemukannya 10 kasus positif COVID-19," katanya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Bogor juga menemukan adanya lonjakan kasus positif COVID-19 yakni 16 kasus positif dalam sehari pada Rabu, 10 Juni 2020.

Baca juga: Dinkes Kota Bogor temukan lagi lima kasus positif COVID-19 baru

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, di Kota Bogor, Rabu (10/6), mengatakan, lonjakan kasus positif COVID-19 tersebut sebagian besar sumbernya pada rumah sakit tempat perawatan pasien COVID-19.

Menurut Bima, dari 16 kasus positif COVID-19 tersebut, 11 di antaranya penularannya pada tiga rumah sakit di Kota Bogor. "Indikasi tersebut diketahui setelah dilakukan penelusuran terhadap orang terkonfirmasi positif COVID-19," katanya.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020