Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor mengerahkan 98 petugas untuk memeriksa hewan kurban di lapak-lapak penjualan hewan.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor Oetje Soebagdja mengatakan, mahasiswa magang serta petugas dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat juga membantu pemeriksaan hewan kurban di Kabupaten Bogor.

"Penanganannya memang harus lebih ekstra di tengah pandemi ini. Kita harus menjaga 3M, mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Untuk proses pembelian harus seperti itu. Ini tugas bersama," kata di Dramaga, Kabupaten Bogor, Kamis.

Baca juga: Bupati dan MUI Bogor persilahkan warga berkurban di zona Covid-19 manapun
Baca juga: Jumlah hewan kurban di Kabupaten Bogor menurun saat pandemi

Ia menjelaskan, petugas pemerintah akan memastikan hewan kurban yang diperdagangkan dalam keadaan sehat dan layak untuk kurban.

"Setelah kita cek medis, hewan kurbannya dapat surat sehat. Alhamdulillah hasil pemeriksaan semua sehat, paling sakit matanya merah karena perjalanan. Itu bisa diobati. Karena kena debu biasanya. Tapi rata- semua sehat," katanya.

Ia menambahkan, petugas juga akan mengawasi pelaksanaan protokol pencegahan COVID-19 dalam kegiatan perdagangan hewan kurban.

Baca juga: Pemkab Bogor siapkan pelatihan protokol pemotongan hewan kurban saat pandemi

Warsono, seorang pedagang hewan kurban, mengatakan bahwa hewan kurban yang dia jual sudah menjalani pemeriksaan dan mendapatkan surat sehat.

"Kita juga sudah menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona. Hewan-hewan kurban di sini didatangkan dari Jawa, Bali, dan NTB (Nusa Tenggara Barat). Semua sudah mengantongi surat keterangan sehat," katanya.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020