Bogor, (Antaranews Bogor) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor Jawa Barat menggelar operasi pasar untuk menekan harga beras yang sudah melambung tinggi pascakenaikan bahan bakar minyak.

"Operasi pasar khusus beras sudah dilakukan sejak Sabtu (13/12) lalu," kata Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Maman Sudarman, saat meninjau pelaksanaan operasi pasar di Pasar Bogor, Kamis.

Maman menjelaskan, selama pelaksanaan operasi pasar yang sudah berlangsung lima hari telah disalurkan sebanyak 100 ton beras di lima pasar tradisional yang ada di wilayah Kota Bogor.

Operasi pasar akan terus dilakukan hingga merata ke tujuh pasar tradisional yang ada di Kota Bogor, sehingga dapat menstabilkan harga beras yang sudah naik melebihi 10 persen.

"Penyaluran operasi pasar beras ini baru di lima pasar yakni Pasar Merdeka, Pasar Chunpok, Pasar Pancasan, Pasar Bogor, dan Pasar Gang Out," katanya.

Untuk melaksanakan operasi pasar khusus beras ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor menggandeng distributor beras Dewi Sri di Pasar Bogor sebagai koordinator yang menyalurkan beras-beras kepada pembeli.

Beras yang dijual seharga Rp7.400 perkilogram dengan kualitas medium. Setiap pembelian minimal 15 kilogram. Pembelian dapat dilakukan, baik oleh masyarakat maupun agen penjual beras.

"Harga kita jual Rp7.400 perkg, belinya per 15 kg. Harga beras ini sudah cukup murah, karena harga beras termurah di pasar saat ini Rp9.500 per kg," kata Maman.

Maman mengatakan, tidak ada batas waktu pelaksanaan operasi pasar khusus beras, sampai dapat menekan harga jual beras di pasaran yang cukup tinggi.

Menurutnya, penyebab kenaikan harga beras selain biaya distribusi yang naik sejak kenaikan BBM, juga pengaruh cuaca yang menyebabkan gagal panen selama musim kemarau panjang.

Sementara itu, Koordinator operasi pasar dari Toko Dewi Sri, Irawan, mengatakan jumlah permintaan beras Bulog dalam operasi pasar cukup tinggi, sejak Sabtu kemarin sudah 100 ton beras disalurkan.

"Karena harga beras murah di pasaran sudah tidak ada lagi, makanya banyak yang butuh beras murah. Yang ada sekarang paling murah harganya Rp9.800," kata Irawan.

Menurutnya, ia sangat optimistis pelaksanaan operasi pasar dapat memengaruhi harga beras. Diharapkan setelah operasi pasar dapat menstabilkan harga beras.

"Pasti berpengaruh, kalau beras operasi pasar ini sudah merata tersebar, maka warga memiliki pilihan untuk membeli, sehingga bisa menurunkan harga beras yang lainnya," kata dia.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014